Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
5 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
5 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
5 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
4 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah Akui Ada Perpecahan di Tubuh PKS, Bahkan Pemecatan Kader Bisa Lewat HP

Fahri Hamzah Akui Ada Perpecahan di Tubuh PKS, Bahkan Pemecatan Kader Bisa Lewat HP
Minggu, 23 September 2018 20:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Tindakan main pecat terhadap kader-kader partainya kembali terjadi dalam tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Apa lagi, pemecatan dilakukan via telpon, juga lewat telepon.

Menanggapin ini, salah satu kader PKS, Fahri Hamzah kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Minggu (23/9/2018), tidak menampik kalau dalam tubuh PKS sekarang sedang terjadi sengketa dan perpecahan besar-besaran.

Lanjut Fahri yang juga menjabat Wakil Ketua DPR RI itu, tindakan main pecat tersebut, diakibatkan oleh hilangnya kepemimpinan dalam berbagai dimensinya.

"Pertama-tama hilangnya narasi, tak ada lagi yang bisa dikatakan yang membuat kader itu bersatu dengan pemimpinnya,” sebut dia.

Bahkan kecenderungannya itu adalah mengadu domba, memecat, dan memaksa. Kesetiaan dan ketaatan, semua tidak laku. "Pemimpin seperti mengirim teror kepada kader yang menciptakan rasa tidak aman, jadi tidak ada narasi solidaritas tetapi nerasi perpecahan," cetusnya.

Menurut Fahri, saat ini organisasi dibikin tegang sehingga tidak ada aturan pengelolaan, karena dilakukan secara serampangan.

"Termasuk penyingkiran dan pemecatan. Akibatnya, semua merasa tidak lagi memiliki dan tidak nyaman," katanya.

Sementara itu, tambah Fahri, pemimpinannya lari-lari dan tidak mau bertanggungjawab berhadapan dengan kader.

"Itu lah yang sedang terjadi dalam tubuh partai ini sekarang, sehingga sulit dibayangkan bahwa persatuan masih bisa dipertahankan," tutup politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/