Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
12 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
12 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
24 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
6 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
6 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ada Warga yang Kehilangan Kaki hingga Nyawa, Ini Beberapa Cerita tentang Keganasan Buaya di Teluk Belengkong Inhil

Ada Warga yang Kehilangan Kaki hingga Nyawa, Ini Beberapa Cerita tentang Keganasan Buaya di Teluk Belengkong Inhil
Seekor buaya berukuran besar terlihat di Teluk Belengkong, Inhil.
Rabu, 26 September 2018 23:35 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
TEMBILAHAN - Cerita tentang buaya di kanal Teluk Belengkong, Inhil bukan hanya isapan jempol belaka, pasalnya berdasarkan data yang ada, warga di sana pernah berduel bersama reptil bertubuh besar tersebut, bahkan ada yang sampai kehilangan nyawanya.

Kisah pertama datang dari seorang petani di RT 008, RW 005, Dusun II, Desa Hibrida Jaya, Kecamatan Teluk Belengkong, Suwarso, pria 46 tahun itu pernah berduel dengan buaya pada Jumat (8/1/2016).

Ketika siang hari, ia tengah memotong rumput di pinggir kanal SP 3 GHS 2, dengan tiba-tiba, muncul seekor buaya dari dalam kanal dan langsung menerkam kaki kiri Suwarso.

Untuk menghindari tidak terseret ke dalam kanal, ia secara spontan langsung memotong pergelangan kakinya menggunakan sabit yang dipakainya untuk memotong rumput.

Setelah kaki Suwarso putus, buaya ganas itu langsung menyeret pergelangan kaki tersebut masuk ke dalam air.

Setelah dua tahun kejadian mengerikan itu menimpa Suwarso, warga Teluk Belengkong lainnya yaitu Tulus juga mengalami hal yang sama.

Berbeda dengan Suwarso yang kehilangan pergelangan kakinya, Tulus kehilangan nyawanya usai berduel dengan hewan melata itu.

Awal mula kejadian, saat warga Desa Saka Rotan itu menghampiri dua rekannya yang tengah memancing di pinggir kanal KCT , Sabtu (27/1/2018) sore.

Sambil merokok, Tulus yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan harian lepas di perusahaan itu duduk ditepi kanal, menonton temannya menjala ikan.

Saat sedang asyik, tiba-tiba tanpa diduga, muncul seekor buaya yang cukup besar dan langsung menerkam serta menyeretnya ke dalam kanal.

Rekannya yang menyaksikan peristiwa mengerikan itu langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

Warga yang berdatangan segera melakukan pencarian. Korban akhirnya berhasil ditemukan, sekira pukul 20.45 WIB, tenggelam di dasar kanal, sekitar 5 meter dari TKP, namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.

Kisah ganasnya buaya di daerah utara Inhil ini menjadi kisah lainnya dari sebuah foto yang baru-baru ini diambil oleh warga bernama Suyatna, dimana seekor buaya berukuran besar terlihat naik ke jalan yang biasa dilalui warga. 

Menurut penuturan warga yang mengabadikan momen langka itu, tidak menutup kemungkinan jumlah buaya di sana terus bertambah, karena sudah lama kanal tersebut terkenal menjadi tempat tinggal buaya.

"Yang saya ambil fotonya itu salah satu yang besar ukuran buayanya, saya memang bukan warga Teluk Belengkong, tapi saya warga Pulau Burung, karena dua kecamatan ini berdekatan, jalan perlintasannya sama," jelasnya.

Meski dihantui rasa ketakutan, namun dikatakannya tidak banyak yang bisa dilakukan, karena mau tidak mau warga harus melintas di wiliyah tersebut.

"Meski was-was tapi ya mau gimana lagi, gak mungkin kita gak kemana-mana. Ya kita berharap ada perhatian dari pihak yang terkait permasalahan ini, bagaimana agar buaya ini tidak membahayakan warga di sini", harap Suyatna. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/