Disaksikan Para Raja se-Nusantara, Dr Muhammad Farid Thaib Dinobatkan Jadi Raja Pagaruyuang

BATUSANGKAR - Disaksikan sejumlah raja se-Nusantara, Sutan H Dr Muhammad Farid Thaib Tuanku Mudo Abdul Fatah resmi naik takhta menjadi Rajo Alam Minangkabau Pagaruyung Darul Qoror, Sabtu (29/9/2018) di Istano Silinduang Bulan.

Yang Dipertuan Gadih Prof Reno Raudhatuljannah Thaib mengatakan, penobatan Sutan Muhammad Farid Thaib menjadi Rajo Alam Minangkabau Pagaruyung setelah Daulat SM Taufiq Thaib mangkat pada Februari 2018 lalu.

Diberitakan hariansinggalang.com, pengangkatan SM Farid Thaib merupakan kesepakatan dan keputusan Limbago Tinggi Adat Alam Minangkabau yang dituangkan dalam "Fatwa Sakato Alam". Sesuai pula dengan fatwa adat "Managakan Pangulu Sakato Kaum, Manobatkan Rajo sakato Alam".

Dengan demikian, penobatan Daulat SM Farid Thaib sudah kesepakatan Basa Ampek Balai, Langgam Nan Tujuah, Tanjunan Nan Ampek, Lubuak Nan Tigo, seluruh anak nagari, suara raja-raja Sapiah Balahan, Kuduang Karatan, kapak radai, Timbang Pacahan Pagaruyung.

Untuk itu Puti Reno Raudha mengingatkan, usai dinobatkan menjadi  Rajo Alam Minangkabau Pagaruyung, SM Farid Thaib diharapkan mampu memikul amanah telah diamanakan.

Ketua Lembaga Tinggi Pucuk Adat Alam Minangkabau(LTPAAM) Dr Fadlan Maalip Tuanku Bosa XIV Talu Pasaman yang juga ketua pelaksana penobatan mengatakan, proses penggantian Raja Alam Pagaruyung Darul Qoror cukup panjang melalui adat turun temurun dan digantikan adik almarhum Daulat SM Taufiq Thaib, yakni Sutan H Dr. Muhammad Farid Thaib Tuanku Mudo Abdul Fatah.

Usai penobatkan, maka Minangkabau telah memiliki raja baru diharapkan akan bisa mempererat hubungan silaturahmi dengan raja, sultan se-Nusantara, pemerintah dan masyarakat di mana pun berada.

Rajo Alam Minangkabau Daulat SM Farid Thaib Abdul Fatah dalam keterangan terpisah mengajak raja-raja se-Nusantara dan sultan dapat melestarikan nilai kearifan lokal untuk membangun dan memperkokoh NKRI.

Seterusnya kepada alim ulama, ninik mamak, cadiak pandai, bundo kandung, dan anak kemenakan diimbau agar mengejawantahkan "ABS-SBK(Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah) guna memperkuat adat budaya dan tatanan sosial masyarakat Minangkabau.

Peristiwa penobatan cukup meriah, dihadiri 65 raja dan sultan se-Nusantara, utusan dari Malaysia, Brunei Darusalam, para datuak, Wakil Gubernur Nasrul Abit, Forkopimda Provinsi Sumbar, Dirut PT Semen Padang Yosviandri, Dirkeu PTSP Tri Hartono Rianto, Komisaris H Khairul Jasmi, Bupati Irdinansyah Tarmizi, Forkopimda Tanah Datar serta undangan lain. ***