Masih Berjuang Melawan Sakit, Humas BNPB Minta Maaf Tidak Maksimal Layani Media
Penulis: Muslikhin Effendy
Praktis selama 2 hari pasca gempa dan tsunami di Donggala-Palu, nama Sutopo Purwo Nugroho yang paling banyak muncul di media. Perkembangan jumlah korban hingga laju proses evakuasi, dipastikan datang dari pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969 ini.
Melalui pesan WhatsApp di beberapa group termasuk di group Pers Nusantara, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan permintaan maaf tidak dapat melayani wawancara wartawan satu per satu.
Bahkan ia mengaku, saat ini telepon genggamnya tak pernah berhenti. Melayani pertanyaan media, masyarakat, meminta Sutopo menyampaikan update data.
Entah memperoleh nomor telepon darimana, banyak masyarakat yang menanyakan tentang orangtuanya, anak, saudara, kerabat, teman dan lainnya yang belum dapat dihubungi di lokasi bencana.
Namun menurut Sutopo, BNPB juga memiliki keterbatasan akses data dan informasi di lapangan. Listrik dan sarana komunikasi di Donggala, Palu masih hancur.
"Mohon maaf saya tidak dapat menjawab pertanyaan lisan dan tulisan satu per satu. Mohon maaf tidak bisa wawancara ke studio," kata Sutopo menjelaskan.
Sutopo juga mengaku masih sakit. Setelah didiagnosa menderita kanker paru-paru stadium 4B pertengahan Januari lalu, Sutopo masih rutin menjalani kemoterapi di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
"Fisik rasanya makin lemah. Nyeri punggung dan di dada kiri menyakitkan. Rasa mual, ingin muntah, sesak napas. Bahkan tulang belakang saya bengkok karena tulang terdorong massa kanker. Jalan saya miring," kata Sutopo dalam suratnya.
Sutopo mengaku tetap berusaha melayani rekan-rekan media dengan baik. Semua data yang dimilikinya selalu diberikan utuh. "Tak ada yang saya sembunyikan. Selalu update dan berusaha melayani dengan prima kepada media."
Di akhir tulisanya, Sutopo mengeluhkan sering mendapat pertanyaan asal-asalan dan berkesan hanya cari-cari kesalahan dari awak media. "Tanyalah yang berkualitas dan bermutu agar saya menjawabnya juga puas. Lebih wawancara bersama-sama agar efektif waktunya," kata Sutopo.***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta |