Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
9 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
5
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
4 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ondeh Mandeh... Ternyata Alat Pertanian yang Dipakai di Sumbar Sudah Tertinggal 100 Tahun

Ondeh Mandeh... Ternyata Alat Pertanian yang Dipakai di Sumbar Sudah Tertinggal 100 Tahun
ilustrasi
Selasa, 02 Oktober 2018 20:40 WIB
PADANG – Sektor pertanian masih menjadi sektor andalan di Sumatera Barat. Kendati demikian, revolusi pertanian segera dilakukan bila ingin mendapatkan produksi yang banyak dan meningkatkan perekonomian daerah.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar, Ramal Saleh, Selasa (2/10). Disebutkannya, peralatan pertanian yang dipakai oleh petani di Sumbar saat ini sudah tertinggal 100 tahun dari Eropa.

Itu berdasarkan pantauan dan evaluasi dari kunjungannya pada beberapa negara di Eropa dalam sektor pertanian.

Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah provinsi, kabupaten/kota di Sumbar ini.

“Kita mengatakan Indonesia negara agraris dengan mengandalkan hasil pertanian. Namun, upaya untuk mewujudkannya tak serius. Itu terlihat dari political will pemerintah yang tak berkomitmen terhadap pertanian,” ujar Ramal Saleh seperti dikutip dari topsatu.com.

Dalam revolusi industri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mulai dari mengunakan teknologi modern, SDM cukup, pasar yang jelas serta permodalan.

Beranjak dari itu, masing-masing kabupaten/kota sudah harus memiliki alat canggih pertanian tersebut mulai dari sekarang. Pemerintah daerah sudah harus menganggarkannya di APBD.

Bila minimal satu alat canggih pertanian satu tahun bisa dibeli, maka beberapa tahun ke depan bisa dimiliki lebih dari satu dan bisa mengarap lahan pertanian lebih luas.

Seperti alat canggih panen kentang misalnya yang bisa memanen kentang dalam jumlah cukup banyak, hingga bisa dibersihkan sekaligus. Begitu juga untuk alat pertanian lain untuk menanam atau pengolahan tanah. ***

Editor:arie rf
Sumber:topsatu.com
Kategori:Umum, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/