Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
23 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
24 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Ini Dia, Sosok Miftahul Jannah, Atlet Tuna Netra Indonesia di Asian Para Games yang Pilih Didiskualifikasi Karena Hijab

Ini Dia, Sosok Miftahul Jannah, Atlet Tuna Netra Indonesia di Asian Para Games yang Pilih Didiskualifikasi Karena Hijab
Senin, 08 Oktober 2018 21:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Perhelatan Asian Para Games 2018 hari ketiga, Senin (08/10/18) menghadirkan cerita kontroversi. Pasalnya, atlet blind judo putri Indonesia didiskualifikasi lantaran mengenakan hijab yang dianggap menyalahi regulasi.

Miftahul Jannah, pejudo difabel itu pun harus menunda keinginannya untuk meraih medali di Asian Para Games 2018, lantaran enggan melepas hijabnya dan memilih untuk keluar dari arena pertandingan.

Lantas, siapakah sesungguhnya sosok Miftahul Jannah tersebut? Perempuan yang akrab disapa Miftah ini adalah peraih medali emas judo pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Ajang Peparnas 2016 sekaligus awal debut perdananya berlaga di ajang multievent.  Ia merupakan seorang penyandang tunanetra dan saat ini tinggal di Bandung, Jawa Barat untuk berkuliah di Universitas Pasundan.

Sementara kedua orang tuanya tinggal di kampung halamannya di Aceh.

Sempat Tekuni Catur

Sebelum menekuni judo, Miftahul Jannah sempat menekuni olahraga catur dan telah banyak mengikuti kejuaraan tingkat nasional. Namun kini perempuan 21 tahun tersebut membulatkan diri untuk fokus menjadi atlet judo.

"Awalnya, pas ke Bandung, Mei 2015, Miftah nggak ada kegiatan. Bosen. Terus diajakin Kak Ramadhan Bayu buat ikut judo. Sempet gimana-gimana juga, sih. Tapi pas latihan bantingan, malah jadi suka, dan dapet pengalaman baru selain catur," jelasnya.

Selain gemar berolahraga, Miftah rupanya juga berkeinginan untuk menjadi penulis dan menerbitkan buku. Miftah mengaku jika ia memiliki hobi menulis puisi.

"Miftah harus bisa membuktikan, suatu kekurangan bukan jadi penghalang buat berprestasi. Miftah nggak mau jadi beban negara," ungkap anak kedua dari lima bersaudara tersebut.***

Sumber:berbagai sumber
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta, Aceh
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/