Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
4
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
7 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
5
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bush International
Olahraga
7 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bush International
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
1 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua MPR: Pemilu Itu Untuk Memilih Pemimpin Yang Terbaik

Ketua MPR: Pemilu Itu Untuk Memilih Pemimpin Yang Terbaik
Senin, 22 Oktober 2018 12:35 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Didepan ribuan massa yang memenuhi GOR Musatafa Kamal, Kalianda Lampung Selatan, Ketua MPR RI terlihat sibuk ikut mengatur kerumunan warga.

Dimana masyarakat yang berjumlah sekitar 2.000 orang lebih yang terdiri dari ibu-ibu, mahasiswa, Gerakan Rakyat Anti Narkoba, laskar, dan element masyarakat lainnya menjejali GOR tersebut.

"Yang berdiri di sana mendekat ke sini biar kelihatan," ujar Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Masyarakat Lampung Selatan yang datang dari berbagai penjuru kabupaten memenuhi gedung olahraga, 22 Oktober 2018, untuk mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, atau yang biasa disebut Empat Pilar MPR.

Di awal sosialisasi, Zulkifli Hasan mengatakan, kegiatan seperti ini dilakukan di berbagai tempat di seluruh Indonesia termasuk di Lampung Selatan.

"Sosialisasi merupakan salah satu tugas MPR," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan apalagi di tahun politik. Sebagai pria asli Kalianda, dirinya ingin kampung halamannya tetap rukun dan damai. "Kalau Kalianda tak rukun dan damai, saya malu," ungkapnya.

Dipaparkannya, setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, bangsa ini memiliki pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang kokoh. Disebut Indonesia memiliki Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Ditegaskan Zulhasan, Pancasila adalah pegangan kita. Diharap semua menjalankan sila-sila yang ada. Dalam Pancasila ada Sila I yang menyatakan Ketuhanan yang Maha Esa. Dengan sila ini negara memberi kebebasan kepada penganut beragama untuk menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing.

"Dengan demikian kita pancasilais bila menjalankan kewajiban beragama, bukan radikal," ujarnya.

Dalam ber-Pancasila, menurut mantan Menteri Kehutanan tak cukup itu namun diharap juga bersikap memanusiakan manusia, saling menghormati, tak membeda-bedakan satu dengan yang lain. "Jaga persatuan," ujarnya.

Disampaikan kepada mereka, bangsa ini sebentar lagi akan melaksanakan berbagai Pemilu, ada Pilpres, Pileg, Pemilu memilih anggota DPD, dan Pilkada. Dalam Pemilu diakui pilihan masyarakat ada yang beda, ada yang mendukung calon presiden A atau calon Presiden B, juga ada yang memilih partai C, partai D, dan lain sebagainya. Perbedaan memilih menurut Zulkifli Hasan sah dan boleh-boleh saja. "Yang tak boleh adalah berantem karena beda pilihan," tandas ketua Umum PAN itu.

Pemilu menurut Zulkifli Hasan adalah cara untuk memilih pemimpin yang baik dengan tetap mengedepankan persatuan. Untuk itu bila jadi Presiden, anggota DPR, kepala desa, camat, bupati, walikota, dan gubernur, harus bisa adil. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Bila ada persoalan wajib diselesaikan dengan musyawarah. "Jangan saling serang", tegasnya.

Sebagai bangsa yang beragam dan tinggal tersebar dari Sabang sampai Merauke, menurut Zulkifli Hasan semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Dalam kehidupan bermasyarakat, tak ditanya asal usul, suku, agama, dan tinggal di mana.

"Siapa saja dan dari manapun semua mempunyai hak yang sama. Itulah NKRI," tambahnya.

Di mana saja selama tinggal di Indonesia, kata dia, rakyat bebas berkreasi dan tak ada perbedaan. Ditambahkan, meski kita beragam namun kita tetap bersatu dalam keragaman.

Sistem demokrasi kita lanjut Zulhasan, adalah Demokrasi Pancasila. Dalam demokrasi ini ada hak dan kewajiban. Dalam demokrasi ada hak memilih dan dipilih. Saat Pemilu rakyat mempunyai hak memilih. Dari sinilah diharapkan dalam Pemilu, apakah Pileg, Pilpres, Pilkada, maupun memilih anggota DPD, rakyat menggunakan hak untuk menentukan pemimpinnya.

"Rakyat bebas memilih untuk menentukan masa depan bangsa dan negara," paparnya.

Dari Pemilu inilah rakyat bisa memilih pemimpin yang terbaik. "Pilihlah pemimpin yang bisa menjalankan cita-cita bangsa yang mempersatukan, adil, setara, sehingga mampu meningkatkan kedaulatan Indonesia," tegasnya.

Selepas melakukan sosialisasi di Mustafa Kamal, selanjutnya Zulkifli Hasan bergegas menuju ke Desa Pisang, Kecamatan Penengahan. Di kantor desa ini, Zulkifli Hasan sudah ditunggu ribuan orang. Di desa yang banyak tumbuh pohon pisang, dirinya melakukan hal yang sama, sosialisasi. 

Sebelum Empat Pilar dipaparkan, Zulkifli Hasan mengetes hafalan sila-sila Pancasila. Setelah beberapa orang ditest, masyarakat di sana hafal sila-sila yang ada. "Hafalan masyarakat di sini akan sila-sila Pancasila tak kalah dengan di tempat yang lain," tutup Zulkifli Hasan mengapresiasi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/