Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
22 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  GoNews Group

1 dari 4 Korban Kapal Tenggelam di Rohil yang Belum Ditemukan, Ini Penyebab Sulitnya Pencarian

1 dari 4 Korban Kapal Tenggelam di Rohil yang Belum Ditemukan, Ini Penyebab Sulitnya Pencarian
Ratusan masyarakat menunggu jenazah korban kapal nelayan tenggelam di Bagansiapiapi.
Minggu, 28 Oktober 2018 14:26 WIB
Penulis: Amrial
BAGANSIAPIAPI - 1 dari 4 orang nelayan yang hilang akibat kapal pengangkut kerang mereka menabrak bubu di perairan Riau Hilir, Riau hingga kini belum diketemukan. Petugas mengalami kesulitan melakukan pencarian karena medannya yang cukup sulit.

Kepala Polisi Perairan Polres Rokan Hilir, Iptu Sapto Hartoyo mengakui, medan yang cukup berat dalam mencari korban kapal pengangkut kerang yang tenggelam beberapa hari yang lalu, menjadi salah satu penyebab mereka membatasi jadwal pencarian hanya sampai pukul 18.00 Wib sore.

Adapun kedua faktor penghambat tugas tim gabungan yang terdiri dari Basarnas dan Polair Polres Rohil adalah, sistem pasang surut air laut serta banyaknya tiang bubu yang tersebar disepanjang areal pencarian.

''Permintaan dari pihak keluarga, walaupun korban sudah meninggal, mereka ingin jenazahnya bisa kembali," tutur Kasatpol Air, Sapto Hartoyo kepada GoRiau.com, Minggu (28/10/2018).

Karena itu, Sapto mengungkapkan, berdasarkan sistem pasang surut air laut di Bagansiapiapi yang menyebabkan jenazah korban terpisah jauh dari lokasi kejadian. Kalau lagi surut, airnya menuju keperairan Penipahan sedangkan jika pasang, air lautnya menuju ke Bagansiapiapi.

''Peristiwa ini yang menyebabkan jenazah yang sudah mengapung terombang ambing mengikuti arus pasang surutnya air laut," terangnya.

Dengan melihat fanomena itu, kata Sapto, mereka berinisiatif melakukan pencarian dengan sistem berpencar dengan dibantu nelayan yang berdekatan dengan lokasi kejadian seperti nelayan Pulau Halang dan dibantu sejumlah nelayan dari Bagansiapiapi. Peran aktif nelayan, sangat membantu kepolisian karena tiga jenazah yang ditemukan hari ini, tidak terlepas dari temuan dari para nelayan.

''Jenazah kedua dan ketiga ditemukan oleh nelayan dan lalu menginformasikan kepada kami untuk penjemputan," kata Sapto yang mengatakan pihaknya hanya menurunkan 6 personil kepolisian.

Dia menyebutkan, hari ini, seluruh tim akan menuju ke Penipahan menggunakan kapal patroli guna mencari satu orang lagi awak kapal yang masih hilang. Dari hasil pencarian hingga hari ini, mereka sudah menemukan tiga jenazah nelayan yang bernama Budi, Dayat dan Ibrahim.

''Kami belum bisa menetapkan batas limit pencaharian dan mudah mudahan sehari dua hari ini bisa kita dapatkan sebelum kita hentikan pencarian," ujarnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/