Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
12 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
3
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

11 Desa di Aliran Sungai Kampar Terancam Banjir

11 Desa di Aliran Sungai Kampar Terancam Banjir
Selasa, 06 November 2018 06:05 WIB
PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBD) Kabupaten Kampar menetapkan status awas, pasca pembukaan pintu air waduk PLTA Koto Panjang. 11 Desa di sekitar waduk terancam terendam banjir.Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra mengatakan, pembukaan 3 pintu waduk dilakukan karena meningkatnya debit air di bendungan.

"Untuk saat ini kita masih status awas. Namun kita terus memantau debit air selama 12 jam ke depan pasca pembukaan pintu air. Perkiraan kita bakal ada peningkatan tinggi air sungai Kampar hingga 20 sentimeter pasca dibukanya PLTA Koto panjang," kata Adi, Senin (5/11/2018).

Operator PLTA Koto Panjang memutuskan untuk membuka tiga pintu pembuangan air menyusul meningkatkan debit air di waduk tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Pembukaan itu dilakukan pada pukul 14.00 WIB tadi setelah debit air mencapai level tertinggi yakni 82,5 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Pintu air yang dibuka diantaranya adalah pintu satu, tiga dan lima. Hingga sore ini, ketiga pintu air itu masih terus dibuka dan mengucurkan air cukup deras untuk dibuang ke Sungai Kampar.

Sementara itu, sedikitnya 11 desa yang berlokasi di sepanjang Sungai Kampar berpotensi terendam banjir menyusul dibuka tiga pintu air tersebut.

11 desa yang menurut BPBD Kampar harus siaga tersebut adalah Desa Merangin, Desa Lereng, Desa Pulau Terap, Desa Pulau Balai, Desa Pulau Jambu, Desa Kuok, Desa Ranah, Desa Tambang, Desa Limau Manis, Desa Padang Mutung dan Desa Tanjung Berulak.

Adi memperkirakan selama 12 jam ke depan, debit air di Sungai Kampar akan terus mengalami peningkatan dan berpotensi merendam sebagian besar desa-desa tersebut.

Kondisi itu diperparah dengan tingginya curah hujan yang belakangan terjadi di Kabupaten Kampar. Dia menjelaskan jika hujan lebat terjadi bersamaan dengan pembukaan PLTA Koto Panjang, maka dikhawatirkan banjir besar yang terjadi pada 2016 silam akan terulang.

Saat itu, ribuan rumah di sepanjang daerah aliran sungai Kampar terendam banjir dan memaksa warga desa harus mengungsi.

"Kami khawatir kondisi 2016 terulang kembali. Tapi saya yakin dengan persiapan yang baik dan kesigapan kita semua mudah-mudahan bisa diatasi," tuturnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:merdeka.com
Kategori:Peristiwa, Riau, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/