Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
14 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
14 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
14 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meranti Berpotensi Jadi Pengekspor Tepung Sagu Terbesar

Meranti Berpotensi Jadi Pengekspor Tepung Sagu Terbesar
Ketua Badan Restorasi Gambut Nazir Foead (Kanan) bersama Pakar Gambut Universitas Hokkaido Jepang, Profesor Mitsuru Osaki./Bisnis-Sarma Haratua Siregar
Senin, 12 November 2018 21:40 WIB
BATAM - Produktivitas sagu lahan gambut di Kepulauan Meranti, Provinsi Riau bisa mencapai 20 ton tepung per hektare dalam setahun sehingga bisa menjadi alternatif komoditas ekspor di masa mendatang.

Provinsi Riau telah menjadi salah satu produsen sagu paling besar di Indonesia. Potensi luas lahan gambut yang bisa dimanfaatkan untuk perkebunan Sagu juga sangat besar. Jika luas daratan Riau mencapai 86.411,90 km2, maka sekitar 47.526, 55 km2 (kurang lebih 55%) di antaranya merupakan hutan Gambut.

“Sagu bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi Riau ke depan,” ujar ketua Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead di Batam, Senin (12/11/2018).

Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama Tropical Peatland Centre mempertajam program produktivitas gambut di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk di Meranti, Riau. Perhitungan BRG setiap satu hektare lahan bisa menghasilkan sekitar 20 ton tepung sagu setiap tahunnya. Dengan jumlah produksi sebesar itu, Riau bisa menjadi daerah pengekspor Sagu terbesar di Indonesia.

Kabupaten Kepulauan Meranti di Riau potensial untuk pengembangan pertanian sagu. Bentang alam kabupaten Kepulauan Meranti yang sebagian besar terdiri dari daratan rendah memiliki struktur tanah alluvial dan grey humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah dan berhutan bakau.

Karakteristik tanah ini tergolong dengan kedalaman solum cukup dalam dan bergambut. Lahan semacam ini subur untuk mengembangkan pertanian,perkebunan dan perikanan.

Pakar Gambut dari Unersitas Hokaido, Profesor Mitsuru Osaki mengatakan pengembangan pertanian sagu di lahan Gambut akan memberikan dampak ekonomis yang besar bila dikelola dengan baik.

Sagu merupakan tanaman yang adaptif terhadap lahan basah dan memiliki nilai ekonomi pada fungsi budi daya. Tanaman ini juga berfungsi sebagai tajuk pelindung gambut untuk meminimalkan penurunan muka air saat kemarau.

Pemanfaatan lahan gambut untuk budi daya tanaman sagu memiliki dampak sangat positif, secara ekologis dan ekonomis. Pasalnya budi daya sagu di lahan gambut memilik pola penanaman sangat sederhana, tanpa membutuhkan perawatan khusus. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:bisnis.com
Kategori:Ekonomi, Riau, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/