Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
14 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal Ma'ruf Amin Sebut Kata Buta-budek', Fadli Zon: Diksinya Sealiran dengan 'Sontoloyo-Genderuwo'

Soal Maruf Amin Sebut Kata Buta-budek, Fadli Zon: Diksinya Sealiran dengan Sontoloyo-Genderuwo
Senin, 12 November 2018 16:29 WIB
JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin bicara soal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang menurutnya telah menorehkan prestasi. Di mana, ia kemudian menggunakan istilah 'buta' dan 'budek' bagi yang tidak bisa melihat prestasinya.

Menilai pernyataan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, jika analogi ucapan buta dan budek tersebut satu aliran dengan diksi sontoloyo dan genderuwo yang diucapakan oleh Jokowi.

"Saya kira sama, satu aliran lah diksinya dengan sontoloyo, genderuwo," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/11/2018).

Pengusung Capres Prabowo Subianto itu menambahkan, sebaiknya kata-kata budek dan buta itu haruslah dihindari. Sebab, hal tersebut dapat menyinggung perasaan kaum difabel.

"Jangan bicara hal-hal yang bersifat fisik, kekurangan fisik, maupun hal lain. Ini sangat sensitif ya, ini biasa menyinggung kaum difabel. Dan saya kira harus dihindari lah hal-hal ini," tegas dia.

Oleh karena itu, Fadli mengingatkan agar tak melakukan sesuatu political labeling. Ia pun mengklaim kalau kubunya melakukan kritik sesuai dengan data-data yang ada.

"Terus kalau cuma tanggapannya itu buta, tidak melihat, loh, masyarakat kan merasakan ketimpangan yang luar biasa sebenarnya," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/