Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
11 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
6 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
6 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Harga Kelapa Anjlok, Pedagang di Tembilahan Keluhkan Sepi Pembeli

Harga Kelapa Anjlok, Pedagang di Tembilahan Keluhkan Sepi Pembeli
Kamis, 15 November 2018 22:08 WIB
TEMBILAHAN - Mayoritas atau sekitar 70 persen penduduk Inhil berpenghasilan sebagai petani kelapa, anjloknya harga kelapa akhir-akhir ini mempengaruhi perekonomian di Negeri Seribu Parit ini.

Murahnya harga kelapa tidak hanya membuat petani kelapa tidak berdaya, hal itu juga turut dirasakan oleh pedagang, karena sejak harga kelapa tidak stabil, daya beli pun semakin berkurang.

Seperti yang diutarakan salah seorang penjual sayur di Pasar Terapung Tembilahan, ia mengaku akhir-akhir ini dagangannya sepi pembeli.

"Iya sepi sekarang, mana harga sayur banyak yang naik. Seperti harga kol biasa kita jual Rp5000 perkilo, sekarang sudah Rp8000 perkilo," ujarnya kepada GoRiau.com.

Tidak hanya pedagang sayur, pedagang lainnya, seperti salah seorang pedagang martabak mengakatan dengan murahnya harga kelapa saat ini, sangat mempengaruhi dagangannya.

"Biasakan banyak orang dari daerah yang datang ke Tembilahan, nginap di hotel atau wisma, sering beli martabak, sekarang sudah sepi," keluhnya.

Untuk satu hari yang biasa ia bisa menjual lebih kurang 13 kilo martabak, dengan kondisi saat ini dikatakannya paling banyak hanya 7 hingga 8 kilo perharinya.

"Ya mudah-mudahan harga kelapa bisa stabil lagi seperti dahulu, jadi aktifitas jual beli tidak lesu seperti ini," harapnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Ekonomi, Riau, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/