Pijar Melayu Inisiasi Deklarasi Pemilu Damai di Riau
Penulis: Ratna Sari Dewi
Direktur Eksekutif Pijar Melayu Riau, Rocky Ramadhani mengatakan, bahwa deklarasi damai pemilu serentak 2018 anak kemenakan Melayu Riau ini, menekankan pada pendekatan kultural. Yang mana, pendekatan kultural dianggap lebih tepat sebagai upaya untuk menciptakan pemilu cerdas bagi masyarakat yang ada di daerah.
"Point utama yang kita inginkan, bagaimana menyatukan persepsi dalam mewujudkan Pemilu damai. Kita berkewajiban mensukseskan dan menjaga situasi kondusif. Mudah-mudahan melalui kesepakatan hari ini, Pemilu Damai benar-benar bisa terwujud," kata Rocky saat memberikan sambutannya di Hotel Alfa Pekanbaru, Kamis (15/11/2018).
Menurut Rocky, pendekatan kultural diharapkan mampu menjadi perekat ditengah masyarakat Riau yang heterogen. Tidak hanya suku yang beragam mendiami bumi lancang kuning ini, termasuk latar belakang agamanya.
"Kita sebagai anak kemanakan Riau akan tetap mengawal Pemliu yang damai. Harapan demokrasi tetap berjalan, tidak ada terjadi pertikaian apalagi korban. Selama ini kenapa Pemilu sering ada pelanggaran, karena pendekatan hanya pada aspek hukum. Benar sudah ada sanki diberikan, tapi belum menyentuh pada akar persoalan," ungkap Rocky.
Pelaksanaan Pemilu Damai ini ditandai dengan penandatanganan bersama yang dibubuhkan diatas baleho. Deklarasi damai ini pun diapresiasi semua undangan yang hadir dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa dan organisasi masyarakat lainnya.
Ada empat poin yang disepakati dalam usaha menciptakan Pemilu damai ini. Pertama, mewujudkan Pemilu yang cerdas dan berkualitas, bebas, rahasia, jujur dan adil. Kedua, menolak segala bentuk berita bohong atau hoax yang dapat mecah belah kesatuan bangsa Indonesia. Ketiga, anti ujaran kebencian, politik identitas atau sara. Keempat mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan Pemilu serentak 2019 yang aman, damai dan sejuk.
Hadir pada kesempatan ini, sejumlah perwakilan institusi baik dari LAM Riau yang diwakili Datuk Jonnaidi Dasa, Polda diwakili AKBP Selamet Heri Basuki selaku Biro Operasi, Bawaslu Riau diwakili Amiruddin Senjaya selaku Koordinator Divisi Hukum, KPU Kota Pekanbaru diwakili Dedi Iswanto selaku Komisioner Divisi Partisipasi Masyarajat dan Pendidikan Pemilih, Serta tokoh muda Melayu Riau diwakili Asynin.
Sementara perwakilan LAM Riau Jonnaidi Dasa mengatakan komitmen seluruh pihak menjadi pijakan awal untuk mewujudkan Pemilu damai di Riau. Kemudian didukung dengan ketegasan KPU dan Bawaslu sebagai wasit yang menengahi perhelatan akbar Pemilu 2019 ini.
Menurut Jonnaidi, soal heterogen kultur suku dan agama yang ada di Riau harus dimaknai dengan bahwa heterogen dalam bentuk suku, tapi melebur dalam bentuk kaum. Jika ini dimaknai dengan benar, maka tujuan menciptakan Pemilu damai akan terwujud.
"Pantun ketuku batang ketakal, ketiga keladi muyang. Sesuku kita seasal, senenek kita semoyang," ujar Jonnaidi lagi. ***
Kategori | : | Politik, Riau, GoNews Group |