Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
22 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
6 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ribuan Ikan Mati di Sungai Rokan Bagansiapiapi

Ribuan Ikan Mati di Sungai Rokan Bagansiapiapi
Seorang ibu mengutip ikan yang sudah mati di pinggiran Sungai Rokan
Kamis, 15 November 2018 07:20 WIB
Penulis: Amrial
BAGANSIAPIAPI - Masyarakat Desa Labuhan Tangga Kecil, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau menemukan ribuan ikan dengan spesies ikan Gulama, Sembilang, Patin, Jumpul, Kakap dan ikan Duri mati secara misterius dan mengambang di sungai Rokan. Peristiwa itu sudah terjadi sejak 5 hari yang lalu hingga sekarang.

Tumpukan ikan yang mati, menyebabkan sebagian besar nelayan yang ada di desa itu enggan melaut karena mereka beralasan, hasilnya sudah pasti jauh merosot. Tidak hanya di Labuhan Tangga, kondisi yang sama juga dialami nelayan di Desa Batu Hampar.

Puri (34), nelayan jaring yang merupakan warga jalan Parit Tuk Dewa RT 02 Kelurahan Bantahan Hilir, Kecamatan Batu Hampar, Rohil mengungkapkan, biasanya kalau ada banyak ikan yang mati, itu pertanda pendapatan mereka akan jatuh drastis. Akhirnya bersama dengan 40 nelayan jaring lainnya, mereka enggan turun ke laut.

''Sangat jauh merosot hasilnya. Yang kami peroleh hanya untuk makan di rumah dan hasilnya tidak cukup untuk dijual," ujar Puri, Rabu (15/11/2018).

Senada disampaikan Hapiz (32), yang berprofesi sebagai nelayan tangkap ikan bubu, warga jalan Bono RT 03 Labuhan Tangga Kecil, Kecamatan Bangko,Rohil. Hapiz yang melaut bersama adiknya biasanya mendapatkan hasil tangkapan minimal 30 kg per trip itu, mengaku kecewa dengan kondisi sekarang.

"Mencari ikan untuk kebutuhan dapur saja susah, apalagi untuk dijual. Yang jelas mata pencaharian kami para nelayan disini terancam,” katanya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rohil terkait peristiwa matinya ribuan ikan itu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/