Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Batas Akhir Pemberian Vaksin MR di Meranti Kembali Diperpanjang

Batas Akhir Pemberian Vaksin MR di Meranti Kembali Diperpanjang
Senin, 19 November 2018 20:06 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Batas akhir pemberian vaksin Measles Rubella (MR) kembali diperpanjang. Yang semula pada 31 Oktober 2018, diperpanjang menjadi 31 Desember 2018.

Info itu diakui M Fahri SKM, Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Diskes Kepulauan Meranti, ketika ditemui di Selatpanjang.

"Jadwalnya diperpanjang hingga 31 Desember 2018," kata Fahri, Senin (19/11/2018).

Kata Fahri, perpanjangan jadwal ini berlaku secara nasional.

Untuk di Kepulauan Meranti, pemberian vaksin baru terealisasi 29,6 persen. Padahal, sasaran vaksin MR di Kepulauan Meranti sebanyak 51.443 orang. Mulai usia 9 bulan hingga 15 tahun.

Untuk itu, nantinya Diskes akan membuat terobosan guna meningkatkan animo masyarakat terhadap vaksin MR ini. Diskes akan memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk sosialisasi. Selain itu, Puskesmas juga diminta mensosialisasi ulang.

"Advokasi ke masyarakat umum sangat susah. Padahal kami sudah sampai kepala desa mensosialisasikannya. Kalau kata mereka (masyarakat) tak mau, kita mau jelaskan manfaat vaksin itu pun mereka tetap tak mau," ungkap Fahri.

Diakui Fahri, setelah divaksin, tetap ada kemungkinan anak-anak terkena penyakit campak. Namun tidak akan separah yang tidak divaksin.

"Masyarakat tak perlu takut kalau ada info anak akan sakit setelah divaksin, itu hoax," kata Fahri lagi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/