Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
12 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
9 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
9 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Musim Penghujan, Petani Karet di Kampar Menjerit

Di Musim Penghujan, Petani Karet di Kampar Menjerit
Selasa, 20 November 2018 23:11 WIB
Penulis: Syawal Jose
BANGKINANG - Petani karet dan petani sawit hingga hari ini, Selasa 20 Oktober 2018 masih menjerit dengan harganya. Di Desa Tanjung, Koto Kampar Hulu harga karet yang tak kunjung naik. Sementara harga bahan pokok melambung tinggi.

"Harga beras naik Rp.3000. Sementara harga karet menurun. Kemarin harga karet hanya Rp. 8000," ujar Asmar, warga Desa Tanjung, terlihat kesal diraut wajahnya saat ditanya GoRiau, Selasa (20/11/2018) malam.

Ia berharap kepada pemerintah peduli dengan harga karet dan sawit, khususnya di wilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu yang rata-rata mata pencariannya sebagai petani karet. Apalagi di musim penghujang, banyak petani yang tidak bisa menyedap karet.

Sementara itu harga sawit hanya mencapai hanya mencapai Rp790. Petani sawit di Desa Tanjung menyebutkan harga sawit Rp 790 ini sudah dialaminya beberapa pekan terakhir ini. Sebelumnya ia menjual kepada toke sawit dengan harga diatas Rp800.

"Satu hari yang lalu saya menjualnya seharga Rp790 rupiah. Sebelumnya diatas 800 rupiah. Harganya selalu menurun setiap pekan," ujar Kurniawan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/