Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
15 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
15 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
9 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
10 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Harga TBS hanya Rp600-800 per Kg, Bamsoet Dorong Kementerian Terkait untuk Cari Solusi

Harga TBS hanya Rp600-800 per Kg, Bamsoet Dorong Kementerian Terkait untuk Cari Solusi
Ilustrasi.
Senin, 26 November 2018 14:46 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Terkait dengan anjloknya harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang mencapai Rp 600-880/kg, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian terkait untuk segera mencari solusinya.

Pasalnya kata Bamsoet, anjloknya harga TBS tersebut menyebabkan pekerjaan panen dan perawatan kebun sawit berkurang hingga berhenti dan industri kelapa sawit berpotensi melakukan efisiensi pengurangan tenaga kerja akibat rendahnya harga kelapa sawit dan stok minyak yang melimpah.

"Untuk itu saya mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mencari solusi guna meningkatkan harga kelapa sawit baik harga beli TBS ataupun minyak kelapa sawit, serta melakukan antisipasi harga minyak sawit yang turun akibat dampak perang dagang Amerika Serikat dan China serta bea masuk ekspor ke India yang naik hingga 57 persen," ujarnya kepada GoNews.co melalui pesan Whatsapp, Senin (26/11/2018) di Jakarta.

Selain itu, Legislator asal Jawa Tengah ini juga mendorong, agar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) terus memberikan bimbingan kepada perusahaan dan petani kelapa sawit.

"Bimbingan yang diperlukan adalah mengenai tata cara pengolahan kelapa sawit yang sesuai standar serta memastikan kualitas minyak sawit Indonesia sesuai dengan standar internasional dan mampu bersaing dengan minyak sawit produksi negara lain," tegasnya.

Ia juga meminta Kemendag segera melakukan promosi baik minyak mentah ataupun olahan kelapa sawit produksi Indonesia, serta meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara lain untuk menyerap minyak sawit produksi Indonesia.

"Pihak Kementerian ESDM juga tidak boleh tinggal diam, mereka harus segera mengefektifkan pelaksanaan program Biodiesel 20% atau B-20 guna memaksimalkan penyerapan minyak sawit dalam negeri yang saat ini memiliki stok melimpah," pungkas mantan Ketua Komisi III DPR itu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/