Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
21 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
21 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
21 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
6
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
56 menit yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahyudin: Waspadai Proxy War

Mahyudin: Waspadai Proxy War
Senin, 03 Desember 2018 19:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengakui revolusi mental belum berjalan dengan maksimal. Ini bisa dilihat dari mental kita yang mudah diadu-domba, ujaran kebencian serta hoax.

"Mental-mental itu harus diubah dengan mental produktif," kata Mahyudin dalam pengantar Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada warga kelurahan Muara Rapak, kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (3/12/2018).

Sosialisasi ini merupakan kerjasama MPR dengan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPLB) kota Balikpapan.

Mahyudin mengingatkan sasaran revolusi mental adalah perubahan menjadi mental-mental produktif, bukan mental malas, mudah diadu-domba, menyebar hoax dan ujaran kebencian.

Salah satu kekhawatiran Mahyudin adalah mental generasi muda yang mudah dirusak dengan narkoba. Untuk merusak sebuah bangsa, kata Mahyudin, tidak perlu dengan serangan militer.

"Cukup dengan cara merusak generasi muda. Kalau generasi muda rusak, hancurnya sebuah bangsa hanya menunggu waktu," ujarnya.

Bukan hanya dengan narkoba, mental generasi muda juga dirusak dengan budaya asing melalui teknologi semisal game online. Content game online yang berisi kekerasan bahkan pornografi tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa.

"Itulah perang asimetris atau perang proxy war. Perang yang diwakili. Perang modern ini bukan hanya perang dengan senjata, termasuk perang ideologi, perang dagang. Semua ingin dirusak oleh bangsa asing," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Mahyudin, MPR turun ke bawah sampai ke kelurahan mensosialisasikan Empat Pilar MPR.

"Empat Pilar MPR inilah yang menjadi alat pemersatu bangsa untuk membentengi dari proxy war itu," ujarnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/