Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
24 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
24 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
23 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
20 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
6
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
24 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Humas BNPB: Tsunami di Pandeglang dan Lampung Termasuk Langka

Humas BNPB: Tsunami di Pandeglang dan Lampung Termasuk Langka
Sutopo Purwo Nugroho
Minggu, 23 Desember 2018 10:52 WIB
JAKARTA - Setelah simpang siur, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya menyatakan gelombang pasang air laut yang menerjang kawasan pesisir Pandeglang, Banten, termasuk daerah Pantai Anyer hingga pantai selatan Lampung pada Sabtu malam (22/12) sebagai tsunami.

BMKG mendeteksi Gunung Anak Krakatau pada Sabtu erupsi hingga empat kali, terakhir pada pukul 21.03 WIB. Erupsi gunung api itu diduga menyebabkan guguran material yang jatuh ke lautan dan akhirnya mengakibatkan gelombang tinggi.

"Tidak ada gejala seismisitas tektonik yang memicu tsunami sehingga setelah tadi berkoordinasi dengan Badan Geologi bahwa diduga akibat erupsi tersebut, baik kemungkinan bisa langsung atau secara tidak langsung memicu terjadinya tsunami," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Jakarta pada Minggu (23/12) dini hari seperti dilansir dari RMOL.co.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka.

"Letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan. Tidak ada gempa yang memicu tsunami saat itu," ujar Sutopo di Jakarta.

Hasil pengamatan ini yang membuat pihak BMKG maupun BNPB tak bisa langsung menyebut peristiwa tersebut sebagai tsunami.

"Itulah sulitnya menentukan penyebab tsunami di awal kejadian," terangnya.

Ia memperkirakan tsunami di Pandeglang dan Lampung disebabkan kombinasi longsor bawah laut pengaruh erupsi Gunung Anak dengan gelombang pasang akibat bulan purnama.

"Mohon maaf jika di twit awal saya menyampaikan bukan tsunami, tapi gelombang pasang. Adanya perubahan dan perbaikan informasi karena sesuai dengan data dan analisis terbaru. Jadi, benar ada tsunami di Selat Sunda. Kita semua mengacu BMKG," tulis Sutopo. ***

Editor:arie rf
Sumber:rmol.co
Kategori:GoNews Group, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/