Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
2
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
17 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
5
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
17 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
6
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
15 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Home  /  Berita  /  Riau

Karhutla di Riau Ancam Populasi dan Habitat Satwa yang Dilindungi

Karhutla di Riau Ancam Populasi dan Habitat Satwa yang Dilindungi
Selasa, 08 Januari 2019 07:38 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Awal 2019, Provinsi Riau disambut dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Kampar, Bengkalis, dan Kota Dumai. Tidak sedikit satwa yang dilindungi bergantung terhadap ekosistem di lahan yang terbakar.

Dikatakan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada GoRiau.com, bahwa dampak karhutla akan mempersempit ruang gerak satwa liar yang dilindungi.

"Karhutla akan menurunkan kualitas daya dukung habitat satwa liar. Dimana dalam jangka waktu yang panjang akan mempengaruhi proses adaptasi satwa liar terhadap lingkungannya," katanya, Senin (7/1/2019).

Selain habitatnya yang akan terganggu, sambungnya, karhutla juga akan mempengaruhi mempengaruhi proses perkembanganbiakan satwa liar yang dilindungi. Jelas, karhutla bisa mengancam kelangsungan populasi dan habitat satwa.

"Pada akhirnya, akan terjadi penurunan laju populasi satwa liar, akibatnya terjadi penurunan jumlah populasi," ujarnya.

Selama 2 tahun terakhir, masih dikatakannya, belum ditemukan satwa liar yang dilindungi mati karena karhutla di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Kampar, dan Kota Dumai, yang terjadi sepekan kemarin.

"Saat kejadian kebakaran lahan kemarin. Kita tidak ada mendapatkan laporan adanya satwa liar yang dilindungi didapati mati," ungkapnya.

Lanjutnya, area bekas kebakaran yang menjadi habitat satwa liar akan dilaksanakan pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi atau restorasi dengan penanaman tanaman lokal atau endemik.

"Ini merupakan salah satu upaya kita dalam menjaga habitat satwa liar. Sehingga ekosistemnya tidak punah dan rantai makanan satwa tetap terpenuhi," jelasnya. ***

Kategori:Peristiwa, Riau, Umum
wwwwww