Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
12 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Riau

Ada Gelombang Tuntut Perubahan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Panik

Ada Gelombang Tuntut Perubahan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Panik
Kamis, 28 Maret 2019 01:55 WIB
PEKANBARU - Calon Presiden (Capres) 01, Joko Widodo, dianggap sebagai salah satu petahana yang sedang panik.

Hal ini diungkapkan 'Presiden Akal Sehat' Rocky Gerung, saat bedah buku di GOR Tribuana Pekanbaru, Rabu (27/3/2019).

Pasalnya kata Rocky, saat ini Joko Widodo tidak bisa menerima kenyataan dimana ada gelombang besar yang menginginkan perubahan dan keadilan.

"Saya berulang kali blusukan keliling Indonesia, bertemu dengan masyarakat, kaum milineal, mahasiswa, bahkan emak emak. Dan mereka ini semuanya menginginkan perubahan dan keadilan," ujarnya.

"Disinilah, Joko Widodo mulai panik," tandasnya.

Pengamat politik yang juga dosen filsafat dari Universitas Indonesia (UI) itu juga mengatakan, gelombang perubahan dan keadilan itu, berasal dari kaum milineal dan mahasiswa.

"Itu belum lagi gelombang perubahan yang menginginkan stabilitas harga dari emak-emak, yang faktanya hari ini tidak bisa ditawar-tawar lagi," tegasnya.

Efek dari keanikan itu kata Rocky, pemerintah seakan ingin membungkam kebebasan berbicara.

Bahkan kata dia, samai ada menteri yang mewacanakan penjeratan dengan undang-undang terorisme sebagai tameng.

Menurut Rocky Gerung, ide menteri tersebut adalah ide yang sangat gila.

"Mereka tidak bisa membedakan UU. Padahal didalam undang-undang terorisme ada istilah tuduh dulu baru adili," tukasnya.

Menurut Rocky, jika dbiarkan akan sangan mebahayakan. "Karena filosofinya begitu, tuduh dulu baru adili. Jadi mereka yang menginginkan undang-undang terorisme untuk mengancam demokrasi, itu sama saja menganggap rakyat Indonesia ini dengan terorisme," tegasnya.

Karena perubahan itu semakin hari semakin besar kata dia, maka Jokowi pun dianggap akan sulit membendung, sekali pun berbagai cara sudah dilakukan.

"Karena, gelombang perubahan itu datang bukan dari tebar ancaman. Tapi, dari akal sehat yang diperintah nurani, karena ada ketidak adilan. Masa orang mau bikin akal sehat disebut teroris, menginginkan stabilitas harga teroris. Masa orang memakai panci di kepala disebut teroris. Jadi ada satu kepanikan, hanya karena petahana panik dan gugup menghadapi gelombang baru dari kaum mileneal, mahasiswa dan emak emak ini," pungkasnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Riau, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/