Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
19 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
17 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

HNW: Hadapi Serangan Fajar Dengan Politik yang Beretika

HNW: Hadapi Serangan Fajar Dengan Politik yang Beretika
Sabtu, 30 Maret 2019 20:03 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Money politik atau politik uang dalam bentuk 'serangan fajar' adalah sebuah fenomena riil yang selalu ada dan selalu terjadi di setiap penyelenggaraan pemilu dan tidak menutup kemungkinan berbagai serangan fajar dengan berbagai trik serta modus akan mewarnai dan menodai pesta demokrasi pemilu serantak 2019 nanti.

Pertanyaan besarnya adalah bolehkah masyarakat menerima serangan-serangan fajar tersebut. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa secara prinsip sangat tidak boleh sebab sangat penting untuk masyarakat Indonesia menjalani politik yang berprinsip dan beretika.

Sebab, bangsa Indonesia adalah pada dasarnya adalah bangsa yang menjunjung tinggi etika, menjunjung tinggi sikap ksatria dan menjunjung tinggi kejujuran. Menerima serangan fajar sama artinya mencederai demokrasi Indonesia yang berlandaskan Pancasila dimana sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

Hal tersebut diungkapkan HNW menjawab pertanyaan seorang peserta dalam sesi tanya jawab saat menjadi narasumber utama pada rangkaian acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Yayasan Bina Ukhuwah Ummat yang dihadiri sekitar 300 peserta masyarakat sekitar Jakarta Pusat, di aula RM Simpang Raya Roxy, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

"Lagipula, menerima serangan fajar juga sama artinya kita merendahkan harga suara kita sendiri yang sangat diagungkan dalam konstitusi kita. Menerima serangan fajar sama artinya kita menjual suara kita sekaligus menggadaikan masa depan bangsa kita dengan nilai yang sangat murah," katanya.

Jika ada pihak-pihak yang menawarkan serangan fajar, lanjut HNW, rakyat harus menunjukkan kedewasaan serta kematangan dalam berpolitik. "Tegas saja katakan bahwa saya sebagai rakyat Indonesia telah diberikan kedaulatan yang tinggi oleh UUD. Suara saya sangat dihormati UUD, anda merendahkan saya dengan berupaya membeli suara saya dengan cara tidak terhormat begini. Lagipula saya sudah memiliki pilihan saya dan yakin dengan pilihan saya itu," ujar HNW.

Intinya, HNW mengajak segenap rakyat Indonesia untuk menyuarakan dan melakukan sosialisasi bersama untuk berpolitik dan menghadapi pemilu serentak 2019 secara ksatria, berprinsip dan beretika.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/