Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
21 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
16 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
16 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Dikritik Prabowo, Jokowi Akui Ada BUMN Salah Kelola

Dikritik Prabowo, Jokowi Akui Ada BUMN Salah Kelola
Minggu, 14 April 2019 00:18 WIB
JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam debat terakhir Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mengakui ada BUMN salah kelola. Salah kelola katanya, terjadi pada masa lalu.

"Tapi sebagai pemimpin, saya tidak mau membuka masa lalu BUMN, tapi memang ada satu dua tiga yang salah kelola," katanya Sabtu, (13/4).

Jokowi mengatakan saat ini pemerintahannya tengah memperbaiki kesalahan tersebut. Upaya tersebut, sedikit demi sedikit telah mulai membuahkan hasil.

Hasil perbaikan katanya salah satunya bisa terlihat dari kinerja PT INKA (Persero) yang berhasil mengekspor ratusan gerbong kereta produk mereka ke Bangladesh.

Perbaikan kinerja kata Jokowi juga tercermin dari pengambilalihan Blok Rokan dan Mahakam oleh PT Pertamina (Persero) dari tangan asing. "Kita juga tahu Inalum, BUMN kita sekarang menguasai pengelolaan mayoritas atas Freeport," katanya.

Jokowi mengatakan agar BUMN bisa bertambah besar, pihaknya saat ini juga tengah menyiapkan super holding BUMN. Kebijakan tersebut ditempuh sebagai lanjutan atas pembentukan holding yang saat ini sudah mulai dilakukan pemerintahannya.

Jokowi mengatakan pembentukan super holding dilakukan untuk membuat BUMN semakin besar dan menjadi pelopor untuk ekspansi bisnis ke luar negeri. "Untuk membuka pasar, membuka jaringan, sehingga bisa berkiprah di pasar global." katanya.

Kekuatan holding BUMN yang besar, sambung Jokowi, akan memudahkan BUMN mencari permodalan. Apalagi, ia menuturkan banyak proyek besar yang dikerjakan BUMN. Ambil contoh, industri kereta api yang berhasil mengekspor kereta api.

Menanggapi hal itu, capres penantang Prabowo Subianto mempertanyakan pemahaman Jokowi mengenai BUMN. Prabowo menilai rencana pembentukan sejumlah holding BUMN oleh pemerintah tak rasional lantaran pengelolaan BUMN saat ini tak baik.

"Pak Jokowi apa mengerti dan paham apa yang terjadi di BUMN-BUMN kita?" kritik Prabowo soal gagasan holding yang dilontarkan Jokowi dalam debat pilpres.

Prabowo mengambil contoh industri penerbangan, seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk selaku BUMN, yang tidak bisa membukukan untung karena keterisian kursi pesawat harus mencapai 120 persen.

"Di Jepang, keterisian kursi pesawatnya cuma 60 persen, ANA, untuk untung. Kalau Garuda, pak, baru bisa untung 120 persen. Berarti tidak bisa untung-untung, begini terus pengelolaannya," tegas Prabowo.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CnnIndonesia.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/