Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Riau

Bercita-cita Sebarkan Agama Islam di Kamboja, Mat Alimin sang Hafiz Alquran Terancam Tak Tamat Kuliah, Yuk Kita Bantu!

Bercita-cita Sebarkan Agama Islam di Kamboja, Mat Alimin sang Hafiz Alquran Terancam Tak Tamat Kuliah, Yuk Kita Bantu!
Minggu, 02 Juni 2019 16:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PEKANBARU - Mat Alimin, mahasiswa semester enam program studi Ushuluddin di Universitas Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Pekanbaru asal Kamboja ini terancam tak bisa melanjutkan kuliah.

Pasalnya, Mat Alimin berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya, Ahmad Idris, seorang buruh tani di desa PH Chrouy Metrey Leu Mukompoul / Kandal. Mat juga hafiz Qur'an yang hafal 20 juz.

Mat mengaku mengambil beasiswa dari pemerintah Indonesia itu, karena ia memiliki cita-cita berdakwah dengan ilmu yang didapatnya di Indonesia di kampung halamannya di Kandal, Kamboja.

Orangtuanya pun menaruh harapan tinggi padanya, karena satu-satunya keluarga yang mengenyam pendidikan tinggi. Untuk diketahui, Mat Alimin berasal dari Kamboja. Di negara itu, Muslim merupakan agama minoritas.

Mat Alimin sendiri, bisa melanjutkan pendidikan di Indonesia, karena mendapatkan beasiswa luar negeri dari Pemerintah Indonesia. Setiap tahun, ia mendapatkan uang beasiswa yang yang juga dikurangi Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semesternya mencapai Rp2,8 juta.

Dengan uang beasiswa yang dipotong UKT dan biaya asrama (2,4 juta) hanya tersisa Rp2 juta setahun.

Orang tuanya tak bisa mengirimkan uang hidup perbulan untuk Mat. Jangankan untuk kirim uang buat Mat, kehidupan keluarganya di Kamboja amat susah. "Saya sering kekurangan dan meminjam uang ke teman sambil menunggu beasiswa cair," kata Mat seperti dilansir GoNews.co dari postingan salah satu akun FB bernama Indrini Aja, Sabtu (1/6/2019).

Lebaran ini, Mat Alimin kembali tidak pulang ke negara asalnya karena tidak ada biaya. Sudah tiga kali puasa, ia tidak pulang. Selama itu pula, ia memendam rindu pada kedua orangtuanya. Selama itu pula, ia harus merayakan Hari Raya Idul Fitri sendirian di asrama putra UIN Suska.

Namun, sekarang ini Ia justru bingung, antara melanjutkan kuliah atau berhenti saja, karena utang yang semakin menumpuk. "Sudilah kiranya bapak/ibu yang memiliki kelapangan untuk memberikan bantuan pada Mat. setiap rupiah sangat berarti untuk kelangsungan péndidikan dan cita-cita Dakwah Mat di Kamboja. Donasi bisa disalurkan langsung melalui rekening BNI Syariah Pekanbaru 0357480092 atas nama Mat Alimin. Konfirmasi pada Ade Sukardi (staf kemahasiswaan UIN Suska) 085265885955 atau Indri 085216531547,".

"Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas kebaikan bapak/ibu berikan dengan balasan yang berlimpah. Aamiin,".

Anda juga bisa donasi melalui https://m.kitabisa.com/bantumatalimin.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/