Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
20 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
14 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Riau

Mahasiswa Muhammadiyah Riau Ajak Millineal Terima Kemenangan Jokowi-Maaruf

Mahasiswa Muhammadiyah Riau Ajak Millineal Terima Kemenangan Jokowi-Maaruf
Kamis, 04 Juli 2019 18:28 WIB
PEKANBARU - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengajak generasi milenial untuk menerima kemenangan pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Ma’aruf Amin usai sidang di Mahkamah Konstitusi.

Itu dilakukan demi menjalin persatuan usai pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif 2019. Hal itu dikatakan para mahasiswa menggelar rapat koordinasi nasional yang digelar di Kota Pekanbaru, Riau. Dalam rapat ini juga dihadiri sejumlah mahasiswa perwakilan dari beberapa provinsi di Indonesia.

Merajut persatuan merupakan salah satu fokus utama yang diusung Dewan Pimpinan Pusat IMM dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas)  yang mengusung tema "Mempersatukan Indonesia" dan dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Effendi, Kamis (4/7)

"Maka dalam momentum rakornas ini, kita perlu kembali perbanyak narasi persatuan. Itulah alasan kita ambil tema 'Persatuan Indonesia," ujar Ketua DPP IMM Najih Prasetyo. 

Menurut Najih, momentum Rakornas adalah salah satu cara mereka untuk membumikan prinsip persatuan yang telah dibangun. Bagaimana konflik bisa disudahi dengan momentum tersebut.

“Seluruh bangsa Indonesia harus menerima pasangan Bapak Ir Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 2019-2024 yang sah secara hukum,” ucapnya.

Najih menyebutkan, saat ini kondisi politik di Indonesia masih cukup panas, meski pada awalnya putusan Mahkamah Konsitusi diharapkan dapat menjadi penyejuk usai pesta demokrasi yang menguras tenaga tersebut. 

“Banyak narasi yang berkembang liar dengan menjurus pada upaya mengurangi tingkat kepercayaan kepada lembaga negara, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan MK,” katanya.

Padahal, lanjutnya, saat pesta demokrasi 2019 kemarin, lebih dari 42 persen suara yang tersalur berasal dari suara generasi muda. DPP IMM melalui Rakornas yang merupakan sidang ketiga tertinggi di tubuh Muhammadiyah mengambil tema "Mempersatukan Indonesia" dengan harapan ratusan peserta Rakornas yang hadir di Bumi Lancang Kuning Riau dapat menyebarkan virus persatuan hingga ke akar rumput. 

"Ada 332 cabang di seluruh Indonesia dengan asumsi dapat menjadi influencer kepada masyarakat untuk menyudahi perpecahan. Tentunya kita yang di daerah harus terintegrasi sehingga tidak ada informasi yang terputus," ujarnya. 

Najih menjelaskan proses Pemilu 2019 yang seharusnya menjadi pelajaran dan juga pengalaman bagi bangsa tersebut turut menyampaikan tujuh pernyataan sikap atas perkembangan politik bangsa pasca Pilpres.

Pertama, seluruh bangsa Indonesia harus menerima pasangan Bapak Ir Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 2019-2024 yang sah secara hukum.

Kedua, Presiden dan wakil presiden terpilih harus merangkul dan merajut kembali persatuan bangsa. presiden dan wakil presiden harus menjahit robekan dan keterbelahan bangsa selama pilpres berlangsung.

Ketiga, Presiden dan wakil presiden hendaknya memilih kabinet dengan pertimbangan track record, pengalaman dan juga profesionalitas, bukan memilih kabinet atas pertimbangan transaksional.

Keempat, kepada partai pengusung pemenang, hendaknya kader-kader yang menduduki jabatan kenegaraan, menjalankan pemerintahan dengan amanah dan tangungjawab. Hindari segala macam penyimpangan sebagaimana praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kelima, untuk partai yang kalah, jika tidak menghendaki untuk bergabung dalam kabinet, hendaknya melakukan kritik-kritik yang kontruktif dalam upaya membangun kemajuan bangsa.

Keenam, presiden harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoensia. Menjamin setiap masyarakat dapat menjalankan kehidupan dengan bahagia.

Serta ketujuh, penyelenggara pemilu harus mengevaluasi secara total praktek pemilu tahun ini agar tidak terulang di tahun berikutnya. Pemilu juga harus mengutamakan keamanan dan keselamatan kerja. (gs1)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/