Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
23 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
2
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
21 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
3
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
22 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
4
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
21 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
5
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
6
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
21 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Agar Bangsa Miliki Arah yang Jelas, MPR: Masyarakat Inginkan Adanya GBHN

Agar Bangsa Miliki Arah yang Jelas, MPR: Masyarakat Inginkan Adanya GBHN
Jum'at, 26 Juli 2019 17:38 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Fraksi PKS MPR RI Andi Akmal Pasluddin menilai masyarakat menginginkan adanya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), agar bangsa Indonesia memiliki arah dan pedoman berbangsa yang jelas.

"Karena dengan adanya Pilpres langsung, Pilkada langsung, salah satu efeknya adalah sistem perencanaan pembangunan nasional ini tidak terintegrasi dengan baik," kata Andi dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, Undang-Undang (UU) nomor 17 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional tidak cukup dan tidak memiliki legitimasi yang kuat sehingga MPR harus memiliki garis besarnya.

Hal itu, menurut dia, karena MPR sebagai representasi dari rakyat dan daerah, gabungan antara DPR dan DPD.

"Jadi salah satu efek dari pada pilpres ataupun pilkada langsung, saya katakan tadi tidak apa namanya sistem perencanaan kita dari pusat ke daerah," ujarnya.

Dia mengatakan, masing-masing pimpinan di pusat dan di daerah memiliki visi-misi masing-masing sehingga tidak ada jaminan sistem perencanaan yang sudah ada dijalankan selama 10 tahun.

Menurut dia, tidak ada jaminan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota bisa bertahan 10 tahun memimpin karena dipilih rakyat sehingga sistem perencanaannya dikhawatirkan berubah.

"Tetapi kalau kita punya GBHN yang bersifat lima tahun dan 25 tahun yang menengah dan panjang, itu menjadi pedoman bagi siapapun yang jadi presiden, siapa pun jadi gubernur dan siapa pun jadi wali kota dan bupati," katanya.

Menurut dia, untuk memunculkan GBHN tersebut diperlukan amandemen kelima UUD RI 1945 dan berharap GBHN menjadi salah satu produk yang wajib menjadi arahan dan pedoman bagi presiden dan wakil presiden terpilih, gubernur dan bupati/wali kota.

Dia menilai, kajian dan rekomendasi terkait amandemen kelima tersebut sudah selesai, tinggal kemauan politik dari partai politik di DPR dan DPD RI untuk melakukan amandemen tersebut.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/