Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
22 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
21 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
21 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
7 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
6 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
5 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750

Praveen-Melati Belum Bisa Raih Yang Terbaik

Praveen-Melati Belum Bisa Raih Yang Terbaik
Minggu, 28 Juli 2019 20:51 WIB
Penulis: Azhari Nasution

TOKYO - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti masih harus memendam rasa penasaran untuk mengalahkan Wang Yilyu-Huang Dongping dari Tiongkok. Dalam lima pertemuan sebelumnya, Praveen/Melati belum bisa memetik kemenangan, begitu pun siang ini di final Japan Open 2019, Praveen-Melati harus puas di posisi runner up setelah dikalahkan dengan skor 17-21, 16-21.

Wang/Huang sudah tiga kali menghadang Praveen-Melati untuk meraih gelar juara. Sebelumnya Wang-Huang juga menaklukkan Praveen-Melati di final India Open 2019 dan Australia Open 2019.

Pertahanan rapat dari Wang-Huang cukup menyulitkan Praveen-Melati. Bahkan smash keras yang dihujankan Praveen pun masih mampu dikembalikan dengan baik oleh ganda campuran rangking dua dunia tersebut.

"Pasangan Tiongkok ini sangat solid dan tidak mudah dikalahkan, saya sama Mely (Melati) sudah mencoba semaksimal mungkin menembus mereka, memberikan perlawanan. Kami sudah reli-reli tapi tetap terbawa pola main mereka, ini yang mesti diwaspadai saat melawan mereka," kata Praveen kepada Badmintonindonesia.org.

"Tadi sudah coba ubah main setelah kalah di game pertama, tapi perbedaan angkanya masih tetap jauh terus. Kalau melawan mereka, dari start-nya tidak boleh tertinggal, kalau skornya mepet-mepet terus mungkin bisa mengejar, apalagi mereka lebih matang," Melati menambahkan.

Final Japan Open 2019 adalah final turnamen level super 750 pertama bagi Praveen-Melati. Mereka merasa cukup puas dengan permainan mereka menuju partai final, akan tetapi di final mereka masih belum bisa meraih yang terbaik. Capaian ini menjadikan rasa percaya diri Praveen/Melati meningkat, sebagai modal mereka di turnamen-turnamen selanjutnya.

"Evaluasinya, kami polanya harus matang, di individunya juga. Kalau kalah di game pertama tidak boleh down, walaupun kepikiran tapi harus cepat dibuang pikiran seperti itu. Kalau mau masuk lapangan pun harus lebih percaya diri lagi," ujar Praveen. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/