Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
20 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
14 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Indeks Udara di Siak Sudah Hitam atau Berbahaya, Bupati Himbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Indeks Udara di Siak Sudah Hitam atau Berbahaya, Bupati Himbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Kabut Asap di Siak sudah masuk level berbahaya.
Senin, 09 September 2019 13:05 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK SRI INDRAPURA -  Kabut asap semakin tebal menyelimuti Kota Siak Sri Indrapura, Riau. Berdasarkan data ISPU yang diterima Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak, untuk Kecamatan Minas sudah di level bahaya atau berwarna hitam, PSI 500.

Kondisi ini, kata Bupati Siak, Alfedri tidak bisa dianggap remeh. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Jikapun ada kegiatan yang harus di luar rumah, disarankan menggunakan masker, pakaian tertutup serta memperbanyak minum air putih. 

"Jadi tidak hanya di Minas saja, di Kota Siak juga sangat tebal kabut asapnya. Jika tidak terlalu penting, orangtua harus ingatkan  anak-anaknya untuk tidak berkeliaran di luar rumah. September ini sudah 700 an orang yang terkena ISPA," kata Alfedri mengingatkan masyarakat, Senin (9/9/2019).

Dampak langsung yang dirasakan dari kabut tebal ini adalah terasa perih atau iritasi, baik itu iritasi mata, hidung maupun tenggorokan, serta dampak pada kesehatan bisa mengakibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang memiliki riwayat kesehatan, seperti ASMA atau alergi, penyakit paru kronik, kondisinya bisa semakin parah.

"Untuk mngurangi dampak dari pencemaran udara kabut asap ini, diusahakan untuk menutup area rumah agar asap tidak masuk kedalam, mencuci makanan sebelum konsumsi, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Jika ada keluhan seperti demam, batuk, sesak, hidung berair atau tersumbat, dianjurkan untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapat penanganan segera," ungkapnya.

Alfedri juga menyebutkan, jika hujan tak kunjung turun dalam beberapa hari kedepan di wilayah Pelalawan, Bengkalis dan Inhu, maka Siak akan tetap  terkena dampak kabut asap kiriman dari daerah tersebut. Sebab sudah satu pekan ini tidak ada titik api di Kabupaten Siak.

"Pemerintah sendiri sangat serius menanggapi fenomena kabut asap ini, yang notabene terjadi hampir di setiap tahunnya, dengan harapan dampak dari pencemaran udara kabut asap ini berkurang, bahkan tidak terjadi lagi," ungkap Alfedri lagi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/