Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
18 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
18 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tak Terima Disebut Preman, AMPG: Cara Pandang Bamsoet Sempit dan Negatif

Tak Terima Disebut Preman, AMPG: Cara Pandang Bamsoet Sempit dan Negatif
Rabu, 11 September 2019 13:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Salah satu peserta orientasi dan Pemantapan Kader Baru Partai Golkar oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Umar Wael tidak terima dengan pernyataan Ketua DPR sekaligus Calon Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo yang menyebut bahwa mereka direkrut oleh preman.

Menurut dia, pernyataan tersebut samasekali tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat tinggi negara sekelas Ketua DPR.

Umar menjelaskan, sebagai masyarakat sipil yang memilih Partai Golkar sebagai sandaran politiknya, mestinya kehadiran mereka direspon secara positif, terutama oleh para petinggi Partai Golkar. Namun, yang dilakukan Bamsoet justru mendiskreditkan mereka.

“Bagaimana mungkin orang yang menjadi salah satu petinggi di bangsa ini, namun ternyata cara pandangnya masih sangat sempit. Sangat disesalkan bahwa seharusnya beliau (Bamsoet) ini merespon positif kehadiran kami para anggota masyarakat untuk mendapatkan hak politik melalui Partai Golkar,” tutur Umar di Jakarta, rabu (11/9/2019).

Umar tidak mengerti apa yang mendasari Bamsoet menyampaikan pendapat demikian. Namun yang pasti, secara pribadi dia merasa bersyukur karena partai besar seperti Golkar, mau menerima mereka secara terbuka sebagai anggota.

“Sebagai kader yang baru diperkenalkan oleh AMPG, saya dan teman-teman memiliki kebanggaan tersendiri karena diberikan kesempatan mengenal dunia politik. Orientasi dan pemantapan ini memiliki atmosfir sebagai daya dorong menuju masa depan yang lebih baik,” kata Umar.

Ia berharap, kehadiran dirinya bersama kawan-kawannya sebagai keluarga baru Partai Golkar, hendaknya tidak dilihat secara skeptis. Melainkan dibimbing, diayomi, serta diarahkan agar menjadi politisi yang dapat berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

“Kepada Bapak Bambang Soesatyo selaku petinggi di bangsa tercinta ini, agar lebih mengedepankan mata hati ketimbang cara pandang negatif kepada setiap kelompok masyarakat. Doa kami selalu untuk Bapak serta keluarga agar senantiasa dilimpahkan berkah dari Tuhan YME, demikian juga dengan geng Pak Bamsoet yang selalu mengkategorikan kelompok masyarakat dengan cara pandang strata sosial kehidupan,” ujar Umar.

“Pak Bamsoet juga harus sadar diri bahwa kami preman, tapi mau memperbaiki diri lewat AMPG. Tapi kalau Pak Bamsoet yang pejabat Negara, bagi kami kurang pantas menuding dan memiliki pandangan yang sangat munyudutkan kami,” tambah Umar.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/