Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
21 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
14 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 menit yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Intelijen Dinilai Gagal, Suhendra Hadikuntono Direkomendasikan Pimpin BIN

Intelijen Dinilai Gagal, Suhendra Hadikuntono Direkomendasikan Pimpin BIN
Minggu, 20 Oktober 2019 07:05 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Sebagian tokoh dari Aceh hingga Papua menginginkan BIN dipimpin oleh sipil. Suhendra Hadikuntono menjadi nama yang direkomendasikan kepada Presiden Jokowi untuk mempimpin badan mata-mata nasional itu.

Sejarah kepimpinan sipil di BIN, tercatat setidaknya saat BIN era Bung Karno dipimpin Dr. Soebandrio (1959-1965), dan Assad Ali sebagai Wakil Kepala BIN, belum lama ini.

"Sudah saatnya Kepala BIN dari sipil," ujar Ketua Umum Pemuda Adat Papua, Timotius D. Telimolo dalam rilisnya.

Hasrat mengembalikan kepemimpinan BIN ke tangan sipil ini, menyusul insiden penyerangan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto. Peristiwa ini, dianggap sebagai bukti kegagalan BIN yang kesekian kalinya dalam dalam menjalankan tugas deteksi dini ancaman keamanan dan pertahanan negara.


Bukti gegagalan sebelumnya adalah rusuh Papua, serta aksi demonstrasi massa yang berujung kerusuhan pada 21 Mei dan 22-23 September 2019 di Jakarta.

"Saya yakin Pak Jokowi sepakat dengan supremasi sipil. Jangan semua lembaga dipimpin oleh figur polisi atau tentara," tukasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/