Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
24 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
20 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
20 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Duduk di Komisi IV DPR, Farida Hidayati Ingin Milenial Turun ke Sawah

Duduk di Komisi IV DPR, Farida Hidayati Ingin Milenial Turun ke Sawah
Anggota Komisi IV DPR RI, Farida Hidayati. (GoNews.co)
Kamis, 05 Desember 2019 17:36 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Farida Hidayati, perempuan kelahiran Tuban 1984 yang sukses menjadi wakil rakyat di Senayan melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengajak seluruh milenial (Kaum Muda) untuk tidak segan turun ke sawah.

Anggota Komisi IV DPR RI, yang menjadi mitra Kementeri Pertanian, Kementeri Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, itu memandang, sudah saatnya kaum milenial menjadikan sektor pertanian sebagai lahan bisnis yang menjanjikan bukan hanya sekedar profesi turunan dari orangtua.

"Saya sangat berharap, kaum milenial masih mau menjadi petani di sawah. Kaum tani adalah soko guru bangsa yang menjaga ketahanan pangan nasional. Petani Indonesia harus kaya, karena petani itu bukan wilayah kotor," ujar Farida saat ditemui di Kompleks Parlemen, Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Kamis (05/12/2019).

Farida meyakini, jika kaum milenial turun ke sawah dan menjadi petani profesional, maka petani Indonesia tidak akan dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. "Jika banyak petani kaya, sektor pertanian nasional tidak akan dipandang sebelah mata lagi oleh kaum milenial. Kaum muda harus mendukung program pemerintah yakni dalam hal meningkatkan indeks dan produktivitas pertanian, serta mendukung modernisasi teknologi pertanian agar kaum milenial tertarik untuk terjun ke sawah," tandasnya.

Salah satu wadah bagi petani yakni Gapoktan kata Farida, mulai saat ini harus banyak menempatkan kaum muda. "Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha," tandasnya.

Adanya gapoktan kata Dia, agar kelompok tani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dan menyediakan sarana produksi pertanian, peningkatan, permodalan, atau perluasan usaha tani untuk para petani dan kelompok tani dari sektor hulu dan hilir, serta peningkatan kerjasama dan pemasaran produk.

"Dan ini sudah mulai diterapkan di berbagai wilayah, contoh di daerah pemilihan saya di Bojonegoro Jawa Timur. Sejumlah anak muda kita rekrut untuk menjadi pengurus dan anggota Gapoktan. Saya optimis, dengan peralatan moderen dan pelatihan yang baik, anak-anak muda Indonesia akan menjadi petani yang sukses," tegasnya.

Lanjut Farida, Komisi IV DPR akan segera melakukan rapat dengan Kementerian Pertanian, untuk mendiskusikan soal program tani milenial. "Untuk mendukung anak muda terjun ke sawah, tentu perlu dukungan semua pihak. Khususnya soal pelatihan, peralatan, nah peran pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian sangat dibutuhkan," urainya.

"Dan setelah diberi pelatihan, peralatan, pemerintah juga harus bisa mencarikan pasar untuk menjual hasil pertanian mereka,".

Karena selama ini kata Farida, ada berbagai alasan kaum milenial tidak tertarik untuk bertani. Salah satunya tidak ada bimbingan, terkendala bibit, pupuk serta pemasaran hasil dari pertanian itu sendiri.

Untuk itulah, Ia mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah sama-sama berkolaborasi untuk menejembatani para kaum milenial agar bisa melirik dunia pertanian. "Apalagi saat zaman sangat cepat berubah, kita harus bisa memanfaat tekhnologi untuk membangun sektor pertanian. Jangan sampai anak-anak muda kita hanya melirik bisnis lain seperti jualan online, game dan sebagainya. Mari sama-sama ubah pandangan kita, bahwa petani itu tidak harus yang berusia tua, tapi anak muda juga bisa menjadi petani yang sukses," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/