Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
5 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Beda Jokowi, Dulu SBY Lebih Utamakan Keselamatan Rakyat daripada Pariwisata

Beda Jokowi, Dulu SBY Lebih Utamakan Keselamatan Rakyat daripada Pariwisata
Rabu, 04 Maret 2020 13:40 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo harus bisa meniru Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang segera mengeluarkan peraturan presiden saat menghadapi bencana kesehatan.

Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis ingat, SBY dengan sigap langsung mengeluarkan Perpres 7/2006 saat menghadapi virus flu burung.

"Jadi SBY nampak lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sektor keuntungan pariwisatanya," ucap Damai Hari Lubis, Rabu (4/3).

Karena, kata Damai, jika pemerintahan Presiden Jokowi hanya mementingkan keuntungan pariwisata, maka akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi bangsa Indonesia.

"Rawan dan timbulkan pada kesehatan bangsa dari Sabang hingga Merauke, sehingga dampak kerugian penanggulangan virus corona dan jumlah korban manusia yang terjangkit dari sisi ekonomi atau cost-nya pun berisiko akan lebih besar, daripada income pariwisatanya," jelas Damai.

Selain itu, dengan adanya perpres pun juga mengatur agar wisatawan dari luar negeri tidak bisa masuk ke Indonesia. Apalagi turis tersebut berasal dari negara yang juga terjangkit virus corona baru atau Covid-19.

"Pemasukan sektor para turis akan tidak seberapa pada saat ini, dibanding dengan beban risiko tinggi oleh masuknya turis mancanegara ke negeri ini, karena mereka potensial pemicu atau pembawa corona," terangnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/