Pasca Corona di Depok, Pemprov DKI Harus Berani Batalkan Formula E
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo dalam rilisnya Rabu (4/3/2020) menyatakan, peninjauan seharusnya juga tidak hanya terbatas pada kegiatan pihak swasta tapi juga kegiatan yang diselenggarakan pemerintah termasuk Formula E Jakarta 2020.
"Pemprov harus bersikap adil, berkaca dan menjadi contoh. Kegiatan milik pemerintah yang melibatkan kerumunan seperti Formula E harusnya menjadi yang pertama yang ditangguhkan izinnya," ujar Anggara.
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan dana hingga Rp 1, 5 triliun untuk menggelar 378 kegiatan sepanjang 2020. Karena adanya kebijakan baru, Pemprov DKI harus mulai menyisir dan menangguhkan kegiatan-kegiatan yang memiliki resiko tinggi penyebaran virus corona.
"Event yang tetap diselenggarakan harus benar-benar memiliki mitigasi dan pengendalian yang ketat. Kegiatan yang tidak penting seperti Formula E dibatalkan," tegas Anggara.
Anggara melanjutkan, sejumlah penyelenggaran event berskala besar di Jakarta sudah dibatalkan akibat tingginya resiko penyebaran virus corona, "hal serupa juga terjadi pada kegiatan olahraga internasional antara lain MotoGP Thailand, MotoGP Qatar, Grand Prix Formula 1 Cina dan Formula E Sanya Cina yang batal diadakan,".
"Bahkan penyelenggaraan olimpiade yang mempunyai skala tingkat dunia pun dipertimbangkan untuk tidak diselenggarakan tahun ini," kata Anggara.
"Pemprov DKI Jakarta tidak perlu gengsi ataupun malu membatalkan Formula E karena negara-negara lain juga membatalkan event-event besar," ujar Anggara menambahkan.
Pemprov DKI, kata Anggara, harus berani mengambil sikap sampai dapat dipastikan Indonesia dan negara peserta Formula E 2020 dinyatakan bebas dari infeksi virus korona. "Sementara situasi yang ada sekarang, keseluruhan 13 negara peserta Formula E 2020 telah terinfeksi wabah virus corona termasuk negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi dari Cina, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat, belum termasuk kerumunan penonton yang ditargetkan sebanyak 30-50 ribu orang,".
"Jangan dipaksakan, jangan sampai Indonesia menjadi titik epidemi virus Corona baru hanya karena Pemprov lalai melindungi warganya," pungkasnya.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | GoNews Group, Politik, DKI Jakarta |