Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
20 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
19 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
19 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
5 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
4 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
3 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Disebut Bisa Cegah Corona, Harga Jahe Merah Kini Lebih Mahal dari Ayam Potong

Disebut Bisa Cegah Corona, Harga Jahe Merah Kini Lebih Mahal dari Ayam Potong
Kamis, 05 Maret 2020 18:52 WIB
JAKARTA - Harga rempah-rempah di sejumlah daerah mengalami kenaikan usai beredarnya informasi yang menyebut konsumsi rempah-rempah tersebut dapat menangkal virus corona atau Covid-19, sehingga permintaan meningkat. Bahkan harga rempah tradisional seperti Jahe merah, kunyit dan temulawak naik melebihi harga jual ayam potong per kilogramnya.

Bahkan sejumlah pedagang di pasar Jatinegara Jakarta Timur, mengeluhkan stok jahe merah yang kini mulai langkah dan harga nya telah melambung tinggi sejak tiga hari terakhir.

"Sekarang Jahe merah, kunyit dan temulawak jadi rebutan. Khususnya jahe merah nih stok pada habis," ungkap Rokmat kepada Merdeka.com di Pasar Jatinegara, Jakarta, Kamis (5/3).

Harga jahe merah telah menyentuh Rp90 ribu per kilogram (Kg) dari sebelumnya hanya di banderol Rp40 ribu per kg. Sementara, harga kunyit sebesar Rp35 ribu per kg dari sebelumnya Rp25 ribu per kg.

Sedangkan temulawak sekarang di banderol Rp40 ribu per kg dari harga Rp20 ribu per kg. Harga-harga tersebut lebih mahal dibanding harga ayam potong yang hanya di banderol Rp28 ribu per kg.

"Jahe merah lah mas paling tinggi, (kenaikan nya)," imbuh Rokmat.

Dia menyebutkan kenaikan harga terjadi disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat, yang tidak di imbangi dengan jumlah persediaan yang ada. "Biasanya sehari untuk jahe merah, kunyit, dan temulawak habis sepuluh kilo, sekarang bisa dua puluh lima kiloan," terangnya.

Sementara itu, tingginya harga rempah-rempah dikeluhkan sejumlah pembeli. Seperti Sari yang merupakan seorang ibu rumah tangga, yang memilih untuk mengurangi jumlah pembeliannya agar dapat menghemat biaya pengeluarannya sehari-hari.

Dia berharap agar pemerintah dapat menekan harga jual Jahe merah, kunyit, maupun temulawak, karena ke tiga bahan pangan tersebut merupakan bahan yang sering di konsumsi masyarakat. "Ya segera turun, kan kita ini gunakan buat masak sehari-hari," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/