Dampak Corona, MPR Perlu Antisipasi Krisis Politik
Sebelumnya, kekhawatiran akan dampak ekonomi dari Wabah Corona disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid.
"Saya sependapat dengan wakil ketua MPR, bahwa terkait virus Corona, Indonesia yang paling kena dampaknya secara ekonomi, bukan penyembarannya. Sebagai badan anggaran saya pasti berasumsi," kata Syaifullah dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Syaifullah menjelaskan, setiap penurunan 1% pertumbuhan ekonomi China, akan berakibat kepada penurunan 0,3% pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Jika yang saya cermati, pertumbuhan ekonomi China itu turun 2%, berarti (bisa, Red) turun 0,6% pertumbuhan ekonomi Indonesia,".
Dampak Corona, Dollar Amerika mungkin mendulang benefit. Tapi, kata Syaifullah, "dengan beban hutang Indonesia lebih dari Rp 5000 triliun, itu berdampak luar biasa karena jika dolar menyentuh Rp 15.000, kita sudah memasuki krisis ekonomi,".
Di Indonesia, Syaifullah mengungkapkan, bisnis batubara termasuk yang tengah terganggu karena Corona. Ini, selain bisnis mal yang juga mungkin terdampak, karena setidaknya satu mal di pusat kota Jakarta sempat terpantau sepi oleh Syaifullah.
"Tujuan ekspor batubara orang Kalimantan itu ada di China. Sudah 1 bulan kita tidak bisa mengirim batubara ke China, sementara karyawan harus dibayar, BBM harus dibayarkan. Kan bukan kecil cost dari pertambangan itu,".
Dengan terbukanya potensi krisis itu, Syaifullah juga menekankan pentingnya antisipasi agar krisis tak melebar ke arah krisis politik.
"Krisis ini mudah-mudahan tidak bergeser ke wilayah politik kalau bergeser ke wilayah politik ini sangat berbahaya. Dan MPR antisipasi kalau itu krisis politik." kata Syaifullah.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | GoNews Group, Umum, Peristiwa, Ekonomi, Politik, Lingkungan, DKI Jakarta |