DPR Geram ada Siswi Dipegangi Tangan dan Kakinya, Digerayangi Anunya
"Berkenaan dengan apa yang terjadi di Bolaang Mongondow, yang menimpa siswi SMK itu, Saya sangat menyesalkan hal seperti itu terjadi dan berharap ada tindakan tegas dari pihak sekolah dan juga orang tua murid dalam membina para pelakunya," kata Bramantyo di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Bramantyo menuturkan, mengingat kasus bullying memang kerap terjadi, sudah saatnya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, membuat kebijakan tegas untuk menyelesaikan permasalahan bullying di sekolah.
"Karena seharusnya lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak-anak mengenyam pendidikan dan menjadi kaum yang terdidik," ujarnya.
Perlu disadari bersama bahwa pencegahan dan penanganan bullying, kata Bramantyo, membutuhkan kerjasama yang solid antara pemerintah, pihak sekolah, orang tua murid, dan tentunya masyarakat luas.
Sebelumnya sebuah video berdurasi 26 detik, viral di media sosial. Dalam video, nampak seseorang yang mengenakan seragam putih-abu-abu dipegangi kaki dan tangannya oleh sejumlah orang. Organ intim si siswi dipegang-pegang, baik oleh pria maupun wanita yang memegangi kaki dan tangan si siswi.
Kepala Dinas Pendidikan Sulut, melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA Artuhur Tumipa mengatakan, akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan di media sosial terkait video itu. Ada netizen yang mengatakan orang-orang di video itu bicara dengan logat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
"Kita akan menindaklanjuti dengan mengecek di setiap kepada-kepala cabang dinas, jadi kita ada empat cabang di Bolaang Mongondow, kita akan telusuri," katanya.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pendidikan, DKI Jakarta, Sulawesi Utara |