Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
13 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
13 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
7 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
8 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP, Ini Penjelasan RS Dadi Makassar

Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP, Ini Penjelasan RS Dadi Makassar
Kamis, 04 Juni 2020 14:18 WIB
MAKASSAR - Sebuah video viral. Jenazah PDP Corona dibawa kabur keluarga. Diduga ini terjadi di RS Dadi, Makassar. Video itu beredar luas di media sosial.

Direktur RS Dadi, dr Arman Bausat membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, itu terjadi kemarin, Rabu, 3 Juni 2020.

Di video yang beredar, tampak sejumlah pria mengevakuasi jenazah terbungkus kain sarung dan meninggalkan ruangan di RS Dadi. Ada sekitar tujuh orang pria yang terlibat mengevakuasi jenazah.

Sebelum meninggal kata Arman, pasien tersebut merupakan pasien rujukan yang berstatus PDP, dan mulai dirawat di RS Dadi pada Senin, 1 Juni 2020 lalu.

"Dia belum Covid-19, masih PDP, tapi sudah keluhan sesak, batuk, apa semua, langsung masuk ruang ICU," katanya.

Namun berselang dua hari kemudian, sang pasien meninggal pada Rabu (3/6/2020) sekitar pukul 14.00 Wita. Pihak RS langsung berkoordinasi ke pihak Gugus Tugas Covid-19 agar datang menjemput jenazah untuk dimakamkan di Kompleks Pemakaman Macanda, Gowa, sebagai lokasi pemakaman khusus bagi korban Covid-19.

"Nah kemarin itu waktu kejadian, prosedurnya itu otomatis petugas kami langsung menelepon ke Satgas, bahwasanya ada pasien yang kami curiga COVID meninggal. Jadi pada saat kita menelepon kita langsung menyiapkan pemulasaraan," terang Arman.

Hanya saja, kata Arman, saat pihak RS menunggu tim Gugus Tugas datang menjemput jenazah, tanpa disangka pihak keluarga lebih dulu mengevakuasi jenazah keluarganya dari RS.

"Cuma ada sedikit mis, ternyata Satgas yang menjemput mayat ini ternyata ada juga kasus kematian di RS Ibnu Sina, akhirnya terlambat datang ke sini," katanya.

Arman mengaku tak dapat berbuat saat jenazah dibawa keluarga lantaran ada puluhan keluarga jenazah lain yang menunggu di luar RS. "Ternyata ini yang meninggal, almarhum, banyak anggotanya datang sampai 50 orang. Banyak sekali dan mengamuk, pagar RS itu bolong dia anu," katanya.

"Ada yang bawa senjata tajam ada yang bawa badik. Makanya saya bilang jangan ki cari persoalan Dek, orang dalam keadaan emosi begini biasanya kalap ki toh. Sekuritiku saja sendiri dia pukul," sambungnya seperti dikutip dari Detik.

Padahal, lanjut Arman, sejak awal kedatangan pasien, pihaknya telah menjelaskan ke keluarga bahwa apabila pasien meninggal dan dicurigai Corona maka pihak RS yang akan melakukan proses pemakaman, bukan keluarga. Namun belakangan pihak keluarga membawa kabur jenazah dari RS.

Peristiwa yang sama sebelumnya, juga terjadi di Manado. Beberapa keluarga menyerbu salah satu rumah sakit di daerah itu, lalu membawa paksa jenazah.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Kesehatan, Sulawesi Selatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/