Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
13 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
7 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
8 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  MPR RI

Perlu Terobosan Kreatif untuk Hindari Resesi Ekonomi

Perlu Terobosan Kreatif untuk Hindari Resesi Ekonomi
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. (Ist)
Jum'at, 07 Agustus 2020 10:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid 19, Pemerintah perlu melakukan terobosan yang kreatif dan inovatif di sektor ekonomi agar terhindar dari resesi.

"Masukan sejumlah pakar agar ekonomi nasional bisa bergeliat saat ini sangat dibutuhkan, agar kita bisa memanfaatkan peluang dari sejumlah sektor yang masih mungkin bertumbuh di masa pandemi ini," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/8/2020).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik ( BPS) mengumumkan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32%.

Pada kondisi saat ini, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, diperlukan kebijakan yang membuka sebanyak mungkin potensi peluang agar bisa keluar dari ancaman krisis ekonomi.

Mengutip data BPS, menurut Legislator Partai NasDem itu, sejumlah sektor pertumbuhannya terkoreksi. Sebagai contoh empat sektor mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor industri (-6,19 persen), perdagangan (-7,57 persen), konstruksi (-5,39 persen) dan pertambangan (-2,72 persen).

Tetapi, tambah Rerie, ada sektor yang mencatatkan pertumbuhan positif dalam periode ini. Sektor tersebut antara lain adalah pertanian 2,19 persen, informasi dan komunikasi 10,88 persen, serta jasa keuangan 1,03 persen.

Berdasarkan data tersebut, tegasnya, Pemerintah bisa segera mengambil langkah untuk terus mendorong pertumbuhan sektor-sektor potensial tersebut, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Di tengah kebutuhan setiap orang untuk menjaga jarak agar terhindar dari penularan Covid-19, menurut Rerie, sektor teknologi informasi dan komunikasi seharusnya bisa didorong pemanfaatannya secara optimal.

Demikian juga, tegas Rerie, di sektor pertanian yang mencatatkan pertumbuhan positif. Kebijakan yang mampu menggairahkan sektor pertanian nasional, harus segera direalisasikan.

"Peningkatan konsumsi hasil pertanian lokal berpotensi menggerakkan ekonomi nasional. Karena sektor pertanian adalah sumber pangan yang merupakan kebutuhan banyak orang," ujarnya.

Secara umum, tegas Rerie, untuk menggerakkan ekonomi nasional di saat ekonomi dunia juga terdampak pandemi Covid-19, memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di dalam negeri merupakan langkah yang strategis.

Di sisi lain, pungkasnya, menggalakan penggunaan produk substitusi yang lebih ekonomis dan gaya hidup hemat dalan kehidupan sehari-hari wajib dilakukan dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/