Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
15 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
9 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  DPR RI

Hetifah Minta Kemendikbud Salurkan Bantuan Sosial untuk Guru Terdampak Pandemi

Hetifah Minta Kemendikbud Salurkan Bantuan Sosial untuk Guru Terdampak Pandemi
Foto: Ist.
Selasa, 15 September 2020 12:25 WIB

JAKARTA - Komisi X DPR RI mengadakan rapat dengar pendapat dengan Kemendikbud RI mengenai pembahasan anggaran Kemendikbud TA 2021, Senin (14/9/2020). Rapat yang digelar secara fisik dan virtual itu membahas, di antaranya, anggaran Sekretariat Jenderal (Setjen) dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK).

Pemaparan disampaikan oleh Sekjen Kemendikbud Ainun Naim dan Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril. Pagu anggaran yang diajukan Kemendikbud sebesar Rp. 32,01 T untuk Setjen, dan Rp. 2,863 T Untuk Dirjen GTK.

BACA JUGA: Hetifah Dorong Kesejahteraan Pelaku Olahraga Nasional melalui Revisi UU SKN

BACA JUGA: HAORNAS 2020, Hetifah Dorong Pembudayaan Olahraga Lawan Pandemi

Hetifah Sjaifudian selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menyoroti tentang keberjalanan pemberian beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), yang Ia harap dapat berjalan lebih efektif di tahun 2021. 

"Karena anggaran sangat besar, saya harap programnya benar-benar tepat guna dan tepat sasaran. Apa yang menjadi evaluasi terbesar di tahun 2020 harus diperbaiki di tahun 2021. Terutama terkait koordinasi kepada bank penyalur, harus lebih ditingkatkan lagi agar prosesnya lebih memudahkan masyarakat," ungkapnya.

Ia juga meminta Kemendikbud dapat meningkatkan lagi sosialisasi terkait pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.

BACA JUGA: Ingatkan Dampak Permanen Pandemi Hetifah minta Pagu Anggaran Kemendikbud Merujuk Rekomendasi Panja

BACA JUGA: Satu dari Empat Pandangan Panja Penguatan Ekraf Berisi Desakan

BACA JUGA: Hetifah Dorong Pemuda Optimalkan Dunia Digital, Data Ini Mungkin bisa Picu Semangat

"Selama ini memang terdapat citra bahwa mendaftar ke perguruan tinggi itu mahal, sehingga banyak anak-anak yang dari awal sudah menyensor diri dan takut untuk mendaftar. Semoga di tahun 2021 kita dapat lebih mensosialisasikan secara lebih maksimal bahwa ada beasiswa KIP kuliah dari pemerintah, sehingga tidak ada anak yang berhenti meneruskan pendidikannya hanya karena masalah biaya," ujarnya.

Hetifah yang merupakan wakil rakyat asal Kalimantan Timur ini juga menyinggung terkait bantuan pulsa yang diberikan Kemendikbud kepada siswa dan guru.

"Dari data dapodik, masih ada 16,8 juta atau 23% siswa yang belum mendaftarkan telepon genggamnya. Jadi asumsinya, mereka belum punya hp. Harus kita pikirkan bagaimana membantu mereka. Sebaiknya ada pengajuan bantuan dari Kemendikbud agar kekhawatiran kita mengenai putus sekolah tidak terjadi," ucapnya.

Terakhir, kepada Dirjen GTK, Hetifah menyampaikan harapannya bahwa di masa Covid-19 ini sebaiknya ada program perlindungan sosial bagi stakeholder pendidikan terdampak. 

"Sebagai contoh, di Kemenparekraf ada bantuan lauk siap saji untuk para pelaku parekraf yang kegiatan ekonominya terdampak pandemi. Dari Kemendikbud juga sebaiknya mengalokasikan anggaran untuk bantuan sejenis, misalnya untuk guru PAUD dan guru honorer. Karena mereka juga terdampak cukup besar," pungkasnya.***



Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pendidikan, Nasional, DPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta, Kalimantan Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/