Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
11 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
11 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
10 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
10 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Kecam Presiden Macron, Ormas Islam Desak Indonesia Usir Dubes Prancis

Kecam Presiden Macron, Ormas Islam Desak Indonesia Usir Dubes Prancis
Sejumlah ormas Islam yang menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis yang berada di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. (Foto: Istimewa)
Senin, 02 November 2020 17:38 WIB
JAKARTA - Sejumlah ormas Islam yang menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis yang berada di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, meminta Dubes Prancis untuk Indonesia diusir.

Hal tersebut menyusul kecaman atas sikap sekaligus pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina umat Islam dan Nabi Muhammad SAW.

"Usir Dubesnya, usir," teriak massa aksi disekitar lokasi, Senin (2/11)

Sebagai bentuk ekspresi, massa aksi juga membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan nada kecaman kepada Macron, di antaranya Boycot Macron, Gantung Emmanuel Macron Penghina Rasulullah SAW, dan tulisan lainnya.

Beberapa tokoh dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 hadir di lokasi, di antaranya Syekh Abdul Jabar, Ustaz Haikal Hassan, dan tokoh-tokoh lainnya.

Seperti diketahui, Presiden Macron memicu protes besar di dunia muslim setelah Presiden Perancis itu berkomentar kalau negaranya tetap mempertahankan kebebasan berpendapat dengan mengizinkan kartun Nabi Muhammad dipublikasikan mingguan oleh Charlie Hebdo.

Tak hanya itu, pada Jumat (23/10) Macron juga mengatakan Islam adalah "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia".

Hal itu dinyatakan Macron sebagai reaksi atas pembunuhan guru Samuel Paty baru-baru ini, setelah sang guru menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Macron menganggap Paty adalah martir yang mengusung kebebasan berpendapat, serta menyebut pelaku sebagai seorang radikal muslim.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:RMOL.ID
Kategori:Peristiwa, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/