Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
13 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
10 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
8 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
11 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
8 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Nasional

Libur Panjang Akhir 2020 Terancam Ditiadakan, Ini Penyebabnya

Libur Panjang Akhir 2020 Terancam Ditiadakan, Ini Penyebabnya
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. (merdeka.com)
Senin, 16 November 2020 11:51 WIB

JAKARTA - Libur panjang pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021 yang merupakan akumulasi cuti bersama dan libur nasional terancam ditiadakan atau diperpendek.

Kemungkinan ditiadakan atau diperpendeknya waktu libur panjang tersebut terkait dengan terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 di Tanah Air pada akhir pekan kemarin, melebihi 5 ribu kasus dalam dua hari berturut-turut.

''Dua hari terakhir di atas 5 ribu. Memang betul angkanya relatif mengalami peningkatan dibandingkan beberapa minggu terakhir ini. Bahkan angka 3 hari yang lalu mencapai rekor tertinggi selama periode 8 bulan terakhir. Lebih dari 5.400 kasus,'' ungkap Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, saat konferensi pers, Ahad (15/11/2020), seperti dikutip dari Okezone.com.

Doni menuturkan, kenaikan masih lebih rendah dibandingkan pada libur panjang akhir Agustus hingga awal September lalu. Sehingga menurutnya kenaikan masih dalam batas-batas terkendali.

''Seperti di Wisma Atlet posisinya masih 53% (tingkat hunian). Sementara yang untuk DKI 68%. Mudah-mudahan ini tidak bertambah lagi,'' tuturnya.

Sungguhpun demikian, kata Doni, Satgas saat ini masih mengikuti perkembangan kasus hingga satu minggu mendatang.

Lanjutnya, masih perlu dilihat lagi apakah libur panjang akhir Oktober hingga awal November berdampak pada peningkatan kasus yang signifikat atau tidak.

''Satgas sendiri masih mengikuti perkembangan sampai dengan satu minggu yang akan datang. Apakah dampak dari libur panjang ini signifikan terjadinya kasus atau karena memang sudah semakin baik masyarakat dalam menerapkan liburan kemarin, liburan aman dan nyaman tanpa kerumunan,'' ucapnya.

Menurutnya jika penambahan kasus tidak mengalami peningkatan signifikan dan masih bisa dikendalikan maka Satgas akan tetap merekomendasikan untuk melanjutkan libur panjang akhir tahun mendatang.

Seperti diketahui pada akhir Desember mendatang akan ada kembali masa libur panjang. Dimana akan ada libur nasional Hari Raya Natal tanggal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 1 Januari 2021.

Selain itu ada cuti bersama Hari Raya Natal tanggal 24 Desember 2020. Lalu juga ada cuti bersama lebaran yang digeser ke bulan Desember, yakni 28,29,30, dan 31 Desember 2020.

Namun jika kenaikan kasus signifikan maka Satgas akan merekomendasikan untuk memperpendek libur panjang ataupun meniadakannya.

''Tetapi apabila kasusnya meningkat seperti pada periode Agustus dan September yang lalu tentu rekomendasinya adalah libur panjang diperpendek atau ditiadakan sama sekali,'' pungkas Kepala BNPB tersebut.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/