Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
11 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
7 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
6 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Politik

Isu Kudeta, Aktivis 98 Sindir AHY Tak Bermain 'Playing Victim' Seperti Bapaknya

Isu Kudeta, Aktivis 98 Sindir AHY Tak Bermain Playing Victim Seperti Bapaknya
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Istimewa)
Selasa, 02 Februari 2021 17:33 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Perseteruan Moeldoko dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin memanas karena dikait-kaitkan dengan Presiden Jokowi.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah telah merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) di Partai Demokrat.

Hal itu disampaikannya sebagai klarifikasi beredarnya kabar bahwa dirinya mendukung langkah Moeldoko dalam upaya kudeta terhadap kekuasaan AHY di partai berlambang bintang Mercy. "Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," ujar Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Selasa (2/2/2021).

"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ujar Mahfud.

Sementara itu, Aktivis Brikade 98 asal Sumatera Barat, Aznil Tan, meminta AHY tidak mengait-ngaitkan Presiden Jokowi soal isu mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). 

"Tidak ada untungnya buat Jokowi mau dorong orang sekitarnya untuk ambil Demokrat. Malah Jokowi rugi karena tidak ada balance of power. Jokowi komit dengan demokrasi," ujar Aznil di Jakarta (2/2/2021).

Aznil Tan yang dikenal sebagai tokoh relawan pemenangan Jokowi-Maaruf juga menyindir AHY sedang memainkan playing victim. "Politik playing victim masih jadi pola oleh politikus. Berpura-pura terzholimi oleh penguasa agar publik merasa iba dan muncul dukungan. Jangan tiru bapaknya lah!," sindirnya.

Aznil Tan tidak menampik, jika Moeldoko berkeinginan untuk menjadi Ketum Demokrat. Dia menilai Demokrat akan jadi partai besar kembali dibawah pimpinan Moeldoko. "Sah-sah saja Moeldoko berkeinginan jadi Ketum Demokrat. Beliau kan ikut juga membesarkan Demokrat. Apalagi beliau mantan Panglima TNI, Demokrat bisa jadi besar kembali. AHY ngga level lah. Apple to Apple itu, Moeldoko versus SBY," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/