Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Pendidikan

Senator: Perlu Terobosan Pendidikan di Masa Pandemi, Masyarakat harus Terlibat Aktif

Senator: Perlu Terobosan Pendidikan di Masa Pandemi, Masyarakat harus Terlibat Aktif
Anggota Komite I DPD RI, Misharti, dalam sebuah kesempatan di Kompleks DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (17/3/2021). (foto: ist.)
Kamis, 18 Maret 2021 10:27 WIB
JAKARTA - Anggota Komite IV DPD RI, Misharti, menegaskan bahwa anak membutuhkan 3 aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) dalam pendidikan, meski di tengah pandemi.

"Ketiga aspek ini wajib diberikan kepada anak didik. Dan itu harus diberikan solusinya di tengah sistem pendidikan di tengah pandemi ini," kata Misharti dikutip GoNews.co dari pernyataan tertulisnya, Kamis (18/3/2021).

Pendidikan anak di masa pandemi, bukan menjadi tanggungjawab lembaga pendidikan semata tapi juga butuh peran serta masyarakat sebagai support system.

Misharti menegaskan bahwa dibutuhkan modifikasi pembelajaran dimana pendidikan karakter menjadi penting. Bahan ajar tidak monoton, menarik, dan terpenting mencapai apa yang menjadi tujuan pendidikan itu.

"Kurikulum K13 ada karakter menjadi acuan kita. Itulah yang membentuk sikap seseorang. Tidak saja cerdas otaknya, juga cerdas sikap dan prilakunya. Jadi tidak saja ber-iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) namun juga memiliki imtaq (Iman dan Taqwa).***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pendidikan, DPD RI, DKI Jakarta, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/