Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
22 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
22 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
16 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
16 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Nasional

Riuh Impor Beras, Calon Ketum HMI Bicara Peran Petani dalam Kedaulatan Ekonomi

Riuh Impor Beras, Calon Ketum HMI Bicara Peran Petani dalam Kedaulatan Ekonomi
Ilustrasi petani saat menikmati lelah. (gambar: ist./via sufimuda.net)
Minggu, 21 Maret 2021 14:25 WIB
SURABAYA - Indonesia harus kembali pada identitasnya sebagai negara agraris dan negara maritim. Dalam kerangka itu, HMI yang bernas seharusnya bisa menjadi pendorong pada tercapainya kedaulatan ekonomi.

Hal itu menjadi gagasan dari kandidat Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Indonesia), Bobby Irtanto yang dilaporkan Wasekum PTKP BADKO HMI Riau-Kepri, Septian Hadi dari Surabaya, Sabtu.

"Keberadaan petani menjadi penting begi negara agraris untuk turut serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Bobby sebagaimana dikutip GoNews.co dari laporan tersebut, Minggu (21/3/2021).

Sektor pertanian, kata Bobby, memliki peran penting untuk meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan. Kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto tercatat sekitar 20 persen dan menyerap lebih dari 50 persen tenaga kerja di pedesaan.

"Indonesia pernah menjadi swasembada beras pada tahun 1980, namun sudah tidak pernah terjadi lagi. Bahkan Indonesia saat ini harus impor beras dari Thailand dan Vietnam sebagai upaya kerjasama agrikultur," kata Bobby.

Tentu, imbuh Bobby, "ini adalah suatu keadaan yang cukup miris bila dipandang karena Indonesia adalah negara agraris yang seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga mampu berdaulat,".

Seperti diketahui, rencana impor besar 2021 tengah menjadi pemberitaan beberapa hari terakhir. Suara-suara miring bahwa impor beras tak peka terhadap nasib rakyat petani, hingga 'tudingan' adanya kepentingan pemburu rente telah mengemuka.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/