Timnas Basket Putri Indonesia Catat Sejarah dan Pengalaman Bertanding Internasional
Penulis: Azhari Nasution
"Ini momen berharga bagi Perbasi juga pecinta basket Indonesia. Untuk kali pertama dalam sejarah, Indonesia ikut ambil bagian di kualifikasi Olimpiade untuk FIBA 3x3. Kita akan persiapkan tim sebaik mungkin agar bisa tampil maksimal di Austria nanti," terang Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Basket Indonesia (PP Perbasi), Nirmala Dewi di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Meski mengikuti kualifikasi Olimpiade merupakan sejarah bagi dunia basket Indonesia, kata Manajer Timnas Bola Basket Putri Indonesia 3x3, Christopher Tanuwidjaja, tidak ada euforia berlebihan dalam menyiapkan tim. Apalagi, lawan yang dihadapi di Pool A lumayan berat. Yakni, Amerika Serikat, Uruguay, Jerman, dan Prancis kualitas mereka sudah level dunia.
"Di kualifikasi Olimpiade ini kami tidak ada target muluk, hanya mencari pengalaman untuk para pemain. Lawan yang kita hadapi kualitasnya di atas semua. Jadi, tim diminta tampil lebih enjoy saat ketemu lawan-lawan yang bagus di level dunia," jelasnya.
Menurut Christopher, pengalaman tampil pada Kualifikasi Olimpiade ini sangat bermanfaat bagi pemain Timnas Bola Basket Putri yang akan diterjunkan di SEA Games Hanoi, Vietnam 2021. Jadi, mereka bisa memperbaiki prestasi pada SEA Games Filipina 2019 yang gagal tembus semifinal.
"Sekembalinya dari Austria, para pemain bisa membawa pulang pengalaman untuk diterapkan di SEA Games Vietnam. Berharap dapat medali di Vietnam nanti," ungkapnya.
Saat ini, para pemain dan ofisial Timnas Indonesia sudah berkumpul di GOR Cahaya Lestari Surabaya, Jawa Timur sejak Minggu (4/4/2021). Mereka telah menjalani PCR Swab Test sehari kemudian. Tes ini dilakukan dua tahap untuk memastikan bebas Covid 19.
"Test PCR untuk yang pertama ini hasilnya semua negatif. Saat ini, sedang menjalani karantina mandiri selama lima hari untuk kemudian menjalani tes PCR kedua. Jika semua kembali negatif, maka dilanjutkan dengan latihan," ungkapnya.
Dalam persiapan di masa pandemi Covid 19, kata Christopher, memang sengaja dipanggil dua ofisial perempuan. Yakni, pelatih July dan Sherly Humardhani selaku team delegate. Kemudian untuk pemain ada Dewa Ayu Made Sriartha, Dah Lestari, Nathania Claresta Oriville, Lea Elvensia Wolobubo Kahol, Henny Sutjiono, dan Gabriel Sophia.
Menurutnya, kebijakan ini diambil selain efisiensi juga penyesuaian regulasi yang sangat terbatas. Apalagi, pelaksanaan kualifikasi nantinya ditempatkan di satu tempat tertutup. Jika kontingen diisi semua wanita maka akan memudahkan dalam hal koordinasi karena sama-sama perempuan.
"Dalam daftar nama kami tidak sertakan pemain naturalisasi karena memang menyesuaikan kualifikasi FIBA untuk penilaian poin pemain di 3x3 ini. Sementara pemain naturalisasi yang ada itu kan baru," ujarnya.
Belum lama ini memang timnas putri mendapatkan suntikan pemain naturalisasi dari Kanada, Peyton Alexis Whitted. Kata Christopher, pemain naturalisasi itu kemungkinan baru bisa menjadi bagian timnas pada SEA Games Vietnam 2021 nanti. Namun masih harus melihat regulasi yang diterbitkan negara penyelenggara. ***
Kategori | : | Olahraga, DKI Jakarta |