Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
11 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
9 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
11 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Umum

Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek, Pengendalian Arus Balik Ada di...

Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek, Pengendalian Arus Balik Ada di...
Pelanggar mudik bersepeda motor di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). (foto: ist./liputan6.com)
Kamis, 13 Mei 2021 17:48 WIB
JAKARTA - Juru bicara Vaksinasi Penanggulangan Covid-19, dr Siti Nadia Tarmidzi, menyatakan bahwa pengetatan arus balik belum menjadi pembicaraan terkini yang melibatkan pihaknya pasca sejumlah kendaraan menerobos pengetatan larangan mudik Idul Fitri 2021.

Sejauh ini, kata Nadia, kebijakan larangan mudik masih menjadi pedoman termasuk dalam penanganan arus balik.

"Pengetatan arus balik itu bukan jadi tanggungjawab Kemenkes saja. Untuk urusan arus balik kan ada Kemenhub, ada petugas dari TNI-Polri yang disiagakan," kata Nadia kepada GoNEWS.co, Rabu, sebagaimana dikutip Kamis (13/5/2021).

Kemenkes, kata Nadia, tentu memberi perhatian pada pentingnya pencegahan lonjakan kasus pasca Lebaran Idul Fitri. Dan, "(Domain Kemenkes, red) itu kan sampling ya,".

"Pelaksanaan testing ada standartnya, perlu pemeriksaan laboratorium, gak bisa main colok, begitu," kata Nadia

Meski belum ada pembicaraan terbaru yang melibatkan Kemenkes mengenai pengetatan arus balik Lebaran, menurut Kemenkes, sebenarnya aturan larangan mudik yang saat ini diberlakukan sudah cukup tegas, "Tinggal bagaimana pelaksanaannya di lapangan,".

"Ini butuh komitmen kita bersama untuk melakukan hal-hal yang sudah kita sepakati dalam penanganan larangan mudik (arus mudik dan arus balik)," kata Nadia.

Untuk diketahui, jumlah kasus positif Covid-19 di H-1 lebaran tercatat di kisaran 6 ribuan kasus. Jika merujuk pada tren libur lebaran tahun lalu, peningkatan terjadi sekitar 80-90 persen.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, meminta agar aparat gabungan dapat mengendalikan arus balik Lebaran untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di Indonesia.

"Nanti pas arus balik H+2 sampai H+6 kurang lebih tanggal 16 Mei sampai 20 Mei 2021 bagaimana kita bisa mengendalikan dan mengantisipasi hal tersebut," kata Puan saat meninjau mudik arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (12/5/2021) lalu.

Data yang dirilis PT Jasa Marga (Persero) menyebut, ada sebanyak 512.876 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek menuju arah Timur, Barat dan Selatan selama H-7 hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri 1442 H atau hari Kamis-Rabu (6-12 Mei 2021).

Rinciannya, 35,6 persen menuju arah Timur, 35 persen menuju arah Barat dan 29,4 persen menuju arah Selatan.

Jika menghitung pemudik yang menggunakan sepeda motor, jumlahnya juga tak sedikit jika menimbang resiko klaster baru Covid-19. Pos penyekatan larangan mudik di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat bahkan sempat dilonggarkan karena gerombolan pemudik menerobos penjagaan petugas.

Pemudik memaksa meski dijaga ketat. Kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo, Selasa lalu, "Mereka tidak mau kita putar balik. Sehingga menimbulkan kerumunan yang justru berbahaya bagi kesehatan masyarakat itu sendiri,".

Tapi penyekatan dilaksanakan berlapis. Tak kurang dari 381 titik pos penyekatan yang disiagakan di Pulau Jawa. Sehingga meski diloloskan di satu pos, pelanggar larangan mudik belum tentu bisa lolos di pos penyekatan yang mereka lalui berikutnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/