Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
13 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
9 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
9 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  DPD RI

Pertumbuhan Ekonomi di 24 Provinsi Negatif, Ini Catatan Ketua DPD RI

Pertumbuhan Ekonomi di 24 Provinsi Negatif, Ini Catatan Ketua DPD RI
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Rabu, 19 Mei 2021 22:08 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SURABAYA - Sebanyak 24 Provinsi mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal pertama 2021. Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan sejumlah catatan.

Untuk 24 provinsi itu, LaNyalla meminta untuk terus memacu kinerja. Menurutnya, kontribusi daerah sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Hasil di kuartal pertama tahun 2021 di mana pertumbuhan ekonomi nasional kita juga masih minus 0,74% saya harap bisa memotivasi teman-teman kepala daerah agar bisa memperbaiki strategi pemulihan ekonominya. Karena daerah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional jadi ini kerja bersama yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab," jelasnya, Rabu (19/5/2021).

Dikatakan LaNyalla, perlu ada strategi khusus penanganan pandemi bagi daerah yang pertumbuhan ekonominya masih negatif. Pemda diingatkan agar lebih banyak mengalokasikan sarana dan prasarana kesehatan dan juga program-program jaring pengaman sosial.

"Penting juga diperhatikan berjalannya stimulus bagi UMKM sehingga percepatan penyerapan anggaran untuk mendorong PEN bisa segera terealisasi," kata LaNyalla.

Mantan Ketum PSSI tersebut juga meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) segera membelanjakan dananya untuk membantu menggerakkan roda ekonomi daerah. Ini juga sebagai upaya meningkatkan daya beli masyarakat, yang akan berdampak pada tren positif pertumbuhan ekonomi.

"Memang perlu kerja keras agar perekonomian kita bisa keluar dari krisis. Gubernur, bupati dan wali kota juga harus bisa menggerakkan potensi daerah sesuai keunggulan di wilayahnya masing-masing, misalnya lewat sektor pertanian, perikanan, pariwisata, ekspor/impor, dan sebagainya," tuturnya.

Tak hanya itu, Ketua DPD RI juga meminta pemda mendorong perluasan investasi untuk pengelolaan potensi daerah. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi nasional untuk kuartal kedua dengan angka positif di atas 7% dapat terealisasi.

Untuk periode ini, pemerintah melaporkan ada 10 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi positif. Ke-10 provinsi itu adalah Riau (positif 0,41%), Papua (positif 14,285%), Sulawesi Tengah (positif 6,26%), Daerah Istimewa Yogyakarta (positif 6,4%), Sulawesi Utara (positif 1,87%).

Provinsi lainnya adalah Sulawesi Tenggara (positif 0,06%), NTT (positif 0,12%), Papua Barat (positif 1,47%), Bangka Belitung (positif 0,97%) dan Maluku Utara (positif 13,45%).

"Sebagai Ketua DPD RI, saya mengucapkan selamat atas prestasi 10 provinsi yang berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di kuartal I 2021," tutur LaNyalla.

Menurut senator Jawa Timur itu, tren pertumbuhan ekonomi positif 10 provinsi tersebut merupakan prestasi. Di saat kondisi masih dalam pandemi virus Corona (Covid-19), 10 pemerintah daerah (Pemda) mampu memberikan performa terbaik yang menumbuhkan perekonomian di wilayahnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/