Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
10 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
5 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
5 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Ekonomi

DPR Minta RAPBN 2022 Antisipasi Perburukan Dampak Pandemi

DPR Minta RAPBN 2022 Antisipasi Perburukan Dampak Pandemi
Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. (foto: dok. www.gonews.co)
Kamis, 20 Mei 2021 14:40 WIB
JAKARTA - Ketua DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) Puan Maharani, mengingatkan pemerintah agar penyususan RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2022 bisa mengantisipasi ketidakpastian pandemi dampak pandemi Covid-19.

"Kita mesti belajar dari pengalaman di awal tahun ini saat terjadi lonjakan kasus COVID-19 sehingga pengetatan aktivitas masyarakat kembali dilakukan yang kemudian tentu berdampak pada perekonomian," kata Puan selepas rapat paripurna DPR RI ke-18 masa persidangan V tahun sidang 2020-2021 di Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Selain belajar dari pengalaman lonjakan kasus nasional awal tahun 2021, Puan juga mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi peristiwa lonjakan seperti yang terjadi di India baru-baru ini.

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, seluruh masalah struktural terkait SDM, produktivitas, hingga birokrasi memang mesti dibenahi.

"Namun program-program yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dan penghasilan bagi rakyat secara langsung dan cepat juga harus diprioritaskan pemerintah," ujarnya.

Dia mendorong pemerintah untuk tetap memprioritaskan program pemulihan sosial dan ekonomi sebagai prioritas.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, DPR RI, Nasional, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/