Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
19 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

ASN Tolak Naik Jabatan, PSI Dorong Pansus dan Adopsi Sistem Merit Jawa Barat

ASN Tolak Naik Jabatan, PSI Dorong Pansus dan Adopsi Sistem Merit Jawa Barat
Ilustrasi ASN. (foto: dok. ist. via tribunnews.com)
Sabtu, 29 Mei 2021 08:30 WIB
JAKARTA - PSI (Partai Solidaritas Indonesia) mendukung langkah DPRD DKI Jakarta untuk membuat Pansus (Panitia Khusus) lelang jabatan Pemprov DKI Jakarta. Banyaknya jabatan kosong di Pemprov DKI Jakarta dan rendahnya minat ASN untuk mengikuti lelang jabatan tingkat eselon II dianggap bukan kejadian biasa.

"Ini harus ditelusuri. Bagaimana para ASN menolak naik jabatan meski didukung dengan insentif moneter Jakarta yang sudah tinggi," ujar anggota Komisi A dari PSI, August Hamonangan dalam sebuah pernyataan yang dikutip GoNEWS.co, Sabtu (29/5/2021).

Dalam Kunjungan Kerja Gabungan Komisi DPRD DKI Jakarta ke Pemprov Jawa Barat pada 27-28 Mei, August mendorong agar sistem merit ASN yang berlaku di Pemprov Jawa Barat dapat diadopsi di Jakarta.

Terlebih karena sistem tersebut telah mendapat penghargaan dari KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara) berupa Anugerah Meritokrasi dengan poin 375,5 atau nomor pertama dalam penilaian KASN. "Saya melihat jika sistem merit ini dapat diadaptasi ke Jakarta maka masalah lelang jabatan bisa dihindari atau paling tidak diminimalisir," jelasnya.

Sistem merit juga ini sudah komprehensif dengan mempertimbangkan perencanaan kebutuhan ASN, proses pengadaan ASN, manajemen kinerja, penggajian, penghargaan dan disiplin. Sehingga nantinya ketika ada kebutuhan ASN untuk jabatan tertentu, pimpinan instansi tidak perlu repot mencari ASN yang bertalenta. Untuk jangka panjang, sistem ini juga dapat melindungi ASN dari intervensi politik serta menghindari dari sistem nepotisme yang nantinya dapat mengganggu karir pegawai.

"Saya optimis, kalau Pemprov DKI berbenah maka hasilnya pasti lebih baik dari Jawa Barat," tegasnya. Terlebih Jakarta didukung dengan teknologi informasi Jakarta Smart City dengan alokasi anggaran yang besar. Unit Pengelola Jakarta Smart City sudah memiliki kerangka big data dan aspek pusat kendali kota (command center) yang dapat difungsikan sebagai sistem penilaian ASN.

"Jakarta harus segera berbenah, jangan sampai di sisa 1 tahun jabatan Gubernur Anies, kontroversi lelang jabatan masih terus berulang, sehingga ASN menjadi korban," kata dia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/