Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Nasional

Jika Anggaran Jumbo Pertahanan RI dari Utang, Siapa yang akan Bayar? Prabowo?

Jika Anggaran Jumbo Pertahanan RI dari Utang, Siapa yang akan Bayar? Prabowo?
Prabowo Subianto. (foto: dok. ist. antara via idn times)
Senin, 31 Mei 2021 15:00 WIB
JAKARTA - Sejumlah besar anggaran pertahanan nasional hingga 2024 rencananya akan didapat dari pinjaman. Pengamat Pertahanan, Connie Rahakundini, mempertanyakan bagaimana Indonesia akan membayar utang tersebut.

"Yang mau balikin itu siapa? Kementerian Pertahanan? Pak Prabowo? Atau rakyat Indonesia," kata Connie dikutip GoNEWS.co dari video kompasTV, Senin (31/5/2021).

Perhitungan mengenai ini, menurut Connie harus jelas, agar bisa jelas pula berapa beban yang ditanggung Indonesia per tahun jika anggaran besar pertahanan didapat dari hutang.

Selanjutnya, Connie menyampaikan, penguatan pertahanan dalam hal ini pengadaan Alutsista yang dikebut hingga 2024 harus dipikirkan hingga tahapan bagaimana kesiapan personel dalam menggunakan Alusista.

"Contoh, untuk kapal selam, per satu kapal selam bisa membutuhkan 50 - 75 personel. Jika dalam 2,5 tahun kita menambah misalnya 6 kapal selam maka ada kebutuhan personel sebanyak 6 x 75 orang. Bagaimana kita sulap?" kata Connie.

Sementara itu, anggota Komisi I Fraksi PPP DPR RI (Partai Persatuan Pembangunan di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia), Syaifullah Tamliha dalam responsnya mengatakan, dirinya khawatir dengan pendapat liar dari Connie.

Ia menjelaskan, memang tidak mungkin misalnya jumlah kapal selam Indonesia bertambah sedemikian dalam waktu 2 tahunan. "Tapi kontrak kerjanya, boleh sampai tahun 2024,".

"Karena Bapak Presiden Jokowi (berdasarkan konstitusi, red) masa jabatannya akan berakhir pada tahun 2024. Nah, kesempatan ini lah Pak Jokowi membeli pesawat-pesawat tempur dari sekarang," kata Tamliha.

Dengan begitu, lanjut Tamliha, Indonesia akan siap untuk bertempur dengan negara mana pun pada tahun 2042.

Sebelumnya diberitakan, anggaran pemenuhan kebutuhan Alpalhamkam (Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan) hingga 2024 mencapai 124.995.000.000 dolar AS atau setara dengan lebih kurang Rp1.760 triliun.

Pasal 2 a R-Perpres Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan atau Alpalhankam Tahun 2020 - 2024 menyebut, sebanyak 79.099.625.314 dolar AS dari total hampir 125 miliar dolar AS itu digunakan untuk akuisisi Alpalhankam (pengadaan persenjataan, red). Dari jumlah itu, 20.747.882.720 telah teralokasi pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, DPR RI, Nasional, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/